IJTI Tapal Kuda Boikot Lomba Foto Mabes TNI
Rabu, 31 Agustus 2016 - 10:16
JEMBER, ALFIKR.CO - Tindakan kekerasan TNI terhadap jurnalis MNC TV Andri Safrin, dan Aray Agus wartawan Tribun Medan, Sumatera Utara (15/7/2026) lalu masih menyisakan duka mendalam. Mereka diinjak-injak dan dirampas peralatannya oleh anggota TNI angkatan udara di Medan.
Menyikapi tindakan arogansi aparat seperti itu Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Tapal Kuda, Jawa Timur, memberi pernyataan sikap, mengutuk keras tindakan arogansi aparat TNI AU terhadap dua jurnalis di Medan beberapa pekan lalu
Selain itu, IJTI juga memboikot diadakannya lomba foto dan video oleh Puspen TNI.
"IJTI Tapal Kuda menyatakan boikot dan menolak berpartisipasi ikuti lomba foto dan video dalam rangka HUT RI ke-71 TNI 2016, dengan tema “Bersama Rakyat TNI Kuat, Hebat dan Profesional," kata Mahfud Sunarji, Sekretaris IJTI Tapal Kuda dalam siaran persnya yang diterima ALFIKR.CO, Rabu (31/8/2016).!
Mahfud menambahkan, pihak berwajib termasuk Mabes Propam TNI AU, memberi tindakan hukum berat bagi pelaku. Tindakan arogansi aparat tersebut, telah mencoreng dan menodai kemerdekaan pers dan sangat tidak terpuji.
"Kami juga mendorong IJTI pusat dan Dewan Pers dan Komnas HAM Jakarta, mengawal terus kasus kekerasan ini, hingga pelaku dihukum sesuai undang-undang," ungkap pria yang juga jurnalis NET Tv ini.
Tuntutan lainny, imbuh Mahfud, panglima TNI Jendral Gatot Nurmantyo harus turun tangan menuntaskan kasus kekerasan terhadap dua jurnalis di Medan. Jika kasus tersebut dibiarkan tanpa ada proses hukum, maka ancamannya adalah demokrasi.
"Kalau kasus kekerasan terhadap jurnalis dihilangkan, lalu dimana martabat negara demokrasi ini. Pers sebagai pilar demokrasi, dirobohka oleh arogansi tindakan aparat," tegasnya.*