Pendidikan Perempuan Afganistan Ditangguhkan, Indonesia Desak Taliban
Sabtu, 24 Desember 2022 - 22:51alfikr.id, Jakarta- Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (RI) mengungkapkan kekecewaan atas keputusan Taliban, karena telah mengatur akses pendidikan ke universitas terhadap perempuan Afghanistan.
Kementerian Luar Negeri, melalui cuitan akun @Kemlu_R, menyatakan bahwa pendidikan adalah hak asasi yang mendasar, baik laki-laki ataupun perempuan.
"Indonesia mendesak Taliban untuk menyediakan akses seluas-luasnya terhadap pendidikan untuk perempuan," katanya seperti dikutip Sabtu, 24 Desember 2022.
Dilansir dari Tempo.co, pada 20 Desember 2022, Kementerian Pendidikan Tinggi Afghanistan yang berada di bawah kekuasaan Taliban mengumumkan keputusan larangan kuliah bagi perempuan. Keputusan tersebut akan segera berlaku hingga ada pemberitahuan lebih lanjut.
Meskipun masih belum diakui secara internasional, pengumuman pemerintah Taliban itu muncul saat Dewan Keamanan PBB bertemu di New York membahas Afghanistan.
Sebelumnya di bulan Maret, Taliban juga menyampaikan kritikan dari banyak pemerintah asing dan warga Afghanistan, karena telah mengingkari janjinya untuk membuka semua sekolah menengah khusus perempuan.
Larangan Taliban itu menuai kecaman luas dari komunitas internasional, terutama dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Amerika Serikat, Turki, dan sejumlah negara lainnya.
Bukan hanya itu, saat ini Arab Saudi dan Qatar juga mendesak Taliban agar membatalkan keputusan melarang perempuan untuk kuliah.
Kemlu RI menyebut, Indonesia sangat yakin bahwa partisipasi perempuan dalam segala kehidupan masyarakat Afghanistan begitu penting untuk mewujudkan Afghanistan yang damai, stabil, dan sejahtera.
Retno Marsudi, selaku Menteri Luar Negeri, beberapa kali memberikan perhatiannya atas pendidikan perempuan Afghanistan, termasuk ketika Forum International Conference on Afghan Women's Education di Bali pada awal bulan ini yang diinisiasi Indonesia dan Qatar.
Dari Konferensi itu, sepuluh butir pesan dukungan bagi perempuan Afganistan dihasilkan. Di antaranya; seruan untuk memperluas kesempatan dan akses bagi perempuan dan anak perempuan Afghanistan agar mendapat manfaat dari pendidikan formal di semua tingkat dan berbagi metode pembelajaran.