Cerita dan Harapan Santri di Akhir Tahun 2022 Menjelang Tahun 2023.
Minggu, 01 Januari 2023 - 18:37alfikr.id, Probolinggo- Malam tahun baru merupakan moment tahunan yang dinanti-nanti oleh setiap kalangan. tak sedikit cara yang dapat diimplemantasikan dalam merayakan malam pergantian tahun, misalnya dengan memberi ucapan happy new year, pesta kembang api, meniup terompet, dan lain-lain.
Dilansir dari kompas.id nama bulan Januari di ambil dari nama Dewa Romawi bernama Janus. Dewa ini memiliki dua kepala, satu menghadap ke depan dan yang satunya menghadap belakang.
Gambar dua kepalah ini representasi dari pemisahan antara antara yang lama dan yang baru sebagaimana yang terjadi pada akhir tahun, perpisahan dari tahun 2022 dan menatap ke depan tahun 2023.
Perayaan, upacara, dan festival Tahun Baru sering di pandang sebagai kesempatan refleksi tentang berbagai hal yang telah di lakukan dalam setahun lewat, dan membuka lembaran baru di tahun berikutnya.
Santri Nurul Jadid M. Laziq Fahri Al Fayyad menuturkan, selama di tahun 2022 kemarin ada banyak hal yang saya pelajari dipondok maupun dipesantren, seperti belajar kitab, ilmu umum, dan keagamaan.
"di pondok itu, bukan hanya tentang belajar mengajar akan tetapi di pondok kita bisa belajar soal peduli antara satu dengan yang lain dan belajar mandiri agar tidak menyusahkan orang tua," ucapnya.
Fayyad (13) sapaan akrabnya melanjutkan, di tahun 2022 ini banyak pelajaran hidup yang bisa di ambil yakni soal berjuang, walaupun kita kalah dalam suatu perlombaan jangan perna pantang menyerah, sebab kalah ataupun Menag itu merupakan motivasi buat kita untuk lebih baik kedepannya.
"Saya tidak pernah menyerah berjuang walaupun kalah, sebab saya harus belajar dari masa lampau dan buktikan di masa yang akan datang kalo saya bisa lebih baik dari sebelumnya," tegasnya.
Fayyad (13), santri asal Bondowoso ini biasanya merayakan malam tahun bersama keluarga dirumahnya dengan acara bakar-bakar sambil bercanda gurau bersama keluarga, namun di pondok juga tidak kalah serunya, karena saya bisa bakar-bakar, bermain di lapangan dengan teman-teman dan keesokan harinya ikut istighosah di Masjid.
Berbeda halnya dengan M. Khoiruddin, salah seorang santri baru asal Jember itu biasanya sebelum menjadi santri ia merayakannya bersama keluarga jalan-jalan mengelilingi alun-alun kota. Sedangkan di pondok saya tidak akan merayakanya.
"Dulu di rumah saat tahun baru saya bersama keluarga jalan-jalan mengelilingi alau-alun kota, sedangkan sekarang saya tidak merayakan tahun baru," ucapnya.
Sedangkan M. Iftan Ilmanhuda, santri asal Kalimantan Timur itu, biasanya merayakan tahun baru bersama ibu dan saudaranya dibrumah, sedangkan di pasar pondok hanya bisa rayain tahun baru dengan teman-teman, "mungkin ini jalan terbaik dari Allah untuk saya," ucapnya sambil pasrah.
Fayyad (13) melanjutkan, saya berharap di tahun 2023 nanti dapat menggapai prestasi lebih banyak dan menjadi anak yang sholeh dan bisa membanggakan kedua orang tua, selain itu saya berharap Indonesia akan terus maju menjadi generasi emas.
"Di tahun 2023 saya akan lebih giat dan giat untuk belajar agar mendapatkan prestasi, Selian itu dapat membina akhlak saya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya," ucapnya.
Sedangkan M. Khoiruddin salah seorang santri baru asal Jember itu mengungkapkan , selama di pondok banyak yang saya dapatkan, yakni bisa berbahasa Inggris, suda mulai bisa baca kitab, dan hafal zikir.
"dipondok itu harus menjadi santri yang mempunya akhlak kepada orang lain, harus mencari barokah pesantren dan harus menjadi anak yang Sholeh," ujarnya.
Khoir sapaan akrabnya berharap dapat Menjadi anak yang sholeh dan bisa baca kitab, selain itu bisa mendapatkan juara di sekolah.
"Menjadi pemenang itu itu bukanlah hal yang paling utama, melainkan ahklaklah yang terlebih dahulu harus di prioritaskan," ungkap M. Iftan Ilmanhuda siswa kelas 3 syanawiyah.
Selama tahun 2022 Alhamdulillah banyak hal yang saya pelajari di pondok maupun di sekolah, baik ilmu agama maupun formal, selain itu di pondok kita juga di ajarkan persaudaraan antar kawan.
Sedangkan M. Iftan Ilmanhuda, berharap di tahun 2023 ini bisa mendapatkan ilmu yang barokah sebagai bekal di masyarakat kelak, sedangkan pondok bisa lebih maju dari sebelumnya.
"Selama tahun 2022 nanti tentunya ada banyak hal yang ingin saya lakukan terutama beryukur, selain itu bisa berubah menjadi orang yang lebih baik dari sebelumnya," pungkasnya.