Dosa Besar Bagi Orang yang Melakukan Ghibah

Jum'at, 20 Januari 2023 - 02:33
Bagikan :
Dosa Besar Bagi Orang yang Melakukan Ghibah
outlookofafghanistan

alfkr.id, Probolinggo- Membicarakan dan menyebarkan keburukan orang lain merupakan perbuatan ghibah. Kelak ketika dihadapan Allah akan diminta pertanggung jawaban.

Seperti yang dijelaskan Imam Al Ghazali dalam kitab Bidayatul Hidayah, bahwa dosa ghibah itu lebih berat dari pada dosa orang yang melakukan tiga puluh kali zina. Sebagaimana yang diriwayatkan dalam hadist Rasulullah SAW yaitu;

الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا . قِيلَ: وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّ يَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ

Artinya: “Ghibah itu lebih berat dari zina.” Seorang sahabat bertanya, ‘Bagaimana bisa?’ Rasulullah SAW menjelaskan, “Seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat, maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahnya.” (HR At-Thabrani).

Suatu hari, Rasulullah SAW bertanya kepada para sahabat. “Apakah kalian tahu siapakah orang yang bangkrut?” mereka menjawab, “orang yang bangkrut di tengah kami adalah orang yang sudah tidak memiliki dirham dan harta benda lain.”

Rasulullah SAW menjelaskan, “orang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat membawa amal shalat, amal zakat, amal puasa. Namun dia pernah mencaci si ini, menuduh si ini, makan harta si ini, menumpahkan darah si ini, memukul si ini, sehingga yang ini dibayar dengan kebaikannya. Setelah kebaikan-kebaikannya habis, sebelum semua kezaliman terbayar, maka diambillah keburukan-keburukan mereka yang pernah dizaliminya lalu ditimpakan kepada dirinya. Akibatnya, dia dilemparkan ke dalam neraka.”

Berdasarkan hadist diatas, begitu besarnya dosa bagi orang yang melakukan perbuatan ghibah. Akan tetapi tak hanya itu, menggunjing sama saja dengan memakan daging saudara kita sendiri yang sudah mati. Sebagaimana dalam Alqur’an surat Al-Hujurat Ayat 12 Allah berfirman;

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اجْتَنِبُوْا كَثِيْرًا مِّنَ الظَّنِّۖ اِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ اِثْمٌ وَّلَا تَجَسَّسُوْا وَلَا يَغْتَبْ بَّعْضُكُمْ بَعْضًاۗ اَيُحِبُّ اَحَدُكُمْ اَنْ يَّأْكُلَ لَحْمَ اَخِيْهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوْهُۗ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ تَوَّابٌ رَّحِيْمٌ

Artinya; Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha penerima tobat, Maha Penyayang.

Sebagaimana diriwayatkan, bahwa Allah pernah berfirman kepada Nabi Musa AS, “Siapa saja yang meninggal dunia dalam keadaan bertobat dari perbuatan ghibah. Maka dia adalah orang terakhir masuk surga. Dan siapa saja yang meninggal dalam keadaan terbiasa berbuat ghibah, maka dia adalah orang yang paling awal masuk neraka.”

Sumber: NU Online


Penulis
Aminullah
Editor
Zulfikar

Tags :