BANGKALAN, ALFOKR.CO - Pondok Pesantren Almuna, Kecamatan Kamal, menggagalkan harapan Assonhaji melaju ke final setelah tim asal Kecamatan Arosbaya itu dikalahkan melalui drama adu pinalti di babak semi final dengan skor 4-2, Jumat (2/9/2016).

Menejer Almuna, Abdul Rosyd mengatakan, timnya sangat senang setelah berhasil ke final meskipun harus diakhiri dengan drama pinalti. Lolosnya Almuna tidak lepas dari dukungan para suporter dan doa dari semua pihak yang sudah memberikan dorongan. 

"Kemenangan ini sangat menyenangka. Kuncinya karena doa dan kerja keras anak-anak,"  ujar Abdul Rosyd.

Abdul Rosyd mengaku tidak ada formula khusus yang di lakukan oleh timnya selama mengikuti Liga Santri Nusantara. Sebagaimana  seorang santri yang bisa dilakukan, yakni terus semangat berlatih dan tidak lupa berdoa supaya tetap diberi kesehatan dan kemenangan.

Ia berharap pada final nanti, tim asuhannya bisa bersikap lebih rendah hati sehingga bisa mengontrol emosi di lapangan. Menurutnya, yang harus jadi tujuan utama bukan juara tapi bagaimana pemain dilatih untuk sabar dan tidak putus asa. Seperti ketika gagal mencetak gol, maka tim harus bangkit dan berusa tidak mengulangi kegagalannya.

"Mendidik mental pemain dalam turnamen seperti LSN tidak mudah. Apalagi ini baru pertama kalinya dan anak-anak sudah membuktikan kuatnya mental mereka," ungkapnya.

Diakui Abdul Rosyd, Assonhaji merupakan tim yang sulit ditaklukkan. Para pemainnya sama-sama memiliki mental bertahan dan koordinasi yang kuat. Ketika dihadapkan pada adu pinalti, sudah bukan strategi permainan lagi, melainkan sudah keberuntungan. 

"Kemenangan ini akan kami jadikan pelajaran. Walaupun kami ada di pihak yang menang, kami akan berusaha menjadi juaranya," harapnya.

Di final nanti, Almuna Kamal akan bertemu Assalam Modung. Assalam merupakan tim paling produktif dan mencetak gol. Di pertandingan pertama, Assalam berpesta gol ke gawang Darussalam 11-0. Di semi final, Assalam menang melawan Miftahul Huda 3-2. *