Perpanjangan Jabatan Kades, Gus Fayyadl: Memperpanjang Jabatan adalah Warisan Soeharto
Jum'at, 20 Januari 2023 - 15:40alfikr.id, Probolinggo- Gus Muhammad Al-Fayyadl, Intelektual Muda Nahdlatul Ulama’ (NU) turut berbagi pandangan tentang polemik wacana perpanjangan jabatan kepala desa. Beliau menyampaikan, ketika hasrat menjabat telah merasuki sampai ke desa-desa, memperlama masa jabatan adalah caranya.
“Jabatan semakin diperebutkan, dilanggengkan, dan dianggap nyaman. Padahal setiap detiknya adalah amanah yang kelak akan dihisab berat,” tulis beliau dalam story WhatsApp-nya.
Gus Fayyadl juga menuturkan, di alam politik hari ini barangkali hanya orang ‘gila’ yang akan berpikir bahwa sebaik-baiknya jabatan adalah jabatan yang paling pendek masanya.
"Sayangnya, orang ‘gila’ yang sejatinya waras itu tidak akan pernah didengar, karena kegilaan politik hari ini telah membuat yang waras ikut-ikutan gila dan mendukung orang-orang gila (kekuasaan)," tutup Gus Fayyadl.
Penulis buku Filsafat Negasi itu juga membandingkan dengan masa jabatan Khulafa’ur Rasyidun yakni 30 tahun. Akan tetapi durasi jabatan itu terbagi empat khalifah, Sahabat Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib.
"Bandingkan dengan masa menjabat 1 kepala desa yang bisa mencapai 27 tahun. 27 tahun untuk 1 orang; banding 30 tahun untuk 4 orang," terangnya.
Beliau mengingatkan bahwa, saat politik hanya berbicara tentang konsolidasi kekuasan, konsolidasi massa, serta rapatkan barisan, maka, “Engkau hanya diperalat oleh politik, atau jadi penonton yang siap-siap dikecewakan atau tersingkir dari arena,” jelas Gus Fayyadl.
"Saat itulah, politik tidak lagi Ilahi dan suci, semata penjelmaan syahwat kekuasaan. Saat itulah, politik tidak lagi membebaskan dan mencerahkan masyarakat. Ia hanya nama lain dari agenda elite untuk menguasai mayoritas," imbuh beliau.
Gus Fayyadl berpesan jika bangsa Indonesia ingin selamat, adil dan makmur maka berhentilah melanjutkan warisan Soeharto. Di antara warisan itu. kata beliau, yakni memperlama masa jabatan.
"Di mana pun warisan ini diterapkan, maka akan muncul Soeharto-soeharto kecil di sekujur tubuh bangsa ini," pesan Gus Fayyadl.