Euforia Suporter LSN, dari Bersarung Hingga Barang Bekas

Sabtu, 03 September 2016 - 13:09
Bagikan :
Euforia Suporter LSN, dari Bersarung Hingga Barang Bekas
Ribuan santri Darussalam, Blokagung memadati lapangan sepak bola saat tim kebanggaannya bertanding. (Foto ; Elang Mulia/alfikr.co)

BANYUWANGI, ALFIKR.CO - Turnamen sepak bola antar pondok pesantren, yang tergabung dalam Liga Santri Nusantara Region Jawa Timur V, yang digelar di Lapangan Pondok Pesantren Darussalam, Blokangung, Banyuwangi, menyajikan keunikan dari suporter atau penonton.

Setiap pertandingan digelar, empat ruas tepi lapangan sesalu dipenuhi ribuan penonton. Uniknya, para penonton turnamen ini merupakan penonton dengan pakaian khas. yakni bersarung.

Namun, meski mengenakan sarung, riuh suara dukungan tak ubahnya suasana tribun pada liga-liga pofesional. Sejumlah santri pendukung lengkap dengan atribut bendera, drum dari galon air mineral yang dimodifikasi, kentongan bahkan kaleng bekas yang ditabuh sebagai irama pengiring yel-yel.

Lapangan pondok pesantren tak ubahnya lautan biru Aremania di stadion Kanjuruhan Malang, ataupun semarak penonton Viking, tatkala PERSIB Bandung berlaga di Jalak Harupat.

Seperti gegap gempita " yo...ayo...ayo Blokagung...hari ini...kita harus menang...," begitu gemuruh yel-yel saat kesebelasan Darussalam FC berlaga melawan Mambaul Huda, Sabtu (3/9/16) siang.

Sejumlah santri mengaku sengaja meninggalkan asrama usai pengajian. Mereka datang untuk mendukung tim kesayangannya. 

"saya buru-buru ke lapangan usai mengaji kitab karena ingin teriak yel-yel, sambil lalu biar tidak ingat rumah terus," terang Afandi Musthafa, santri Darussalam asal Malang Jawa Timur.

Di sisi lain, terlihat sejumlah santri berdesakan di truk, lengkap dengan antribut bendera pondok pesantrennya, berdatangan untuk memberi dukungan tim kebanggannya saat Berlaga.

LSN region Jawa Timur V tahun ini diikuti oleh 16 tim sepakbola dari sejumlah pesantren di Tapal Kuda.  Turut ambil Bagian kesebelasan PSNJ dari Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo.*

Penulis
Elang Mulia
Editor
Ahmad Efendi

Tags :