Gus Yahya: Warga Nahdliyin Harus Mengambil Barokah dari Nahdlatul Ulama
Selasa, 07 Februari 2023 - 02:52alfikr.id, Sidoarjo- Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar acara Puncak Resepsi Satu Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (07/02/2023).
Dalam pagelaran itu ada banyak penampilan seni budaya modern bernuansa Islam yang dibawakan oleh seniman dari dalam dan luar negeri. Warga sekitar pun turut terlibat.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengajak para masyarakat meramaikan acara peringatan satu abad NU.
"Kepada para warga nahdliyin khususnya, untuk mengambil barokah dari Nahdlatul Ulama, dan niat untuk beribadah dengan khusyuk," terangnya.
Acara yang melibatkan banyak orang ini, beliau menambahkan, bukan bertujuan hura-hura, melainkan untuk menggelorakan nilai-nilai Ahlussunah Wal-jamaah, dan peringatan satu abad NU agar dapat dikenang di masa mendatang.
"Dalam acara ini kita bukan bersenang-senang, bukan mau hura-hura, tetapi mengambil barokah dari NU dengan berupaya menjadikan satu abad NU patut dikenang dalam waktu yang lama," ungkapnya.
Beliau berharap cerita tentang peringatan Harlah Satu Abad NU akan terus menjadi cerita yang selalu dituturkan kepada generasi ke generasi berikutnya.
Dilansir dari koran PWNU Jawa Timur, panitia PBNU menyiapkan beragam kegiatan pada momentum peringatan satu Abad Nahdlatul Ulama. Mulai dari kegiatan yang bersifat ritual keagamaan, resepsi puncak harlah, karnaval Nusantara, panggung hiburan rakyat, bazar UMKM, hingga kuliner Nusantara.
Selain itu, acara Muktamar Internasional Fikih Peradaban NU, yang menghadirkan para ulama dunia dan Pameran Dokumentasi Komite Hijaz.
Puncak Peringatan Satu Abad NU yang mengusung selogan "Merawat Jagat, Membangun Peradaban", di awalao dengan kegiatan ritual keagamaan dengan ibadah malam hari atau Qiyamul Lail dan Asmaul Husna.
Dalam ritual keagamaan itu, dipimpin oleh KH R Ahmad Azaim Ibrohimy dan Habib Luthfi bin Ahmad Al-Atthas. Sedangkan Lailatul Qiro'ah dipimpin oleh KH MOH. Hasan Mutawakkil Alallah dan Prof Dr KH Said Agil Husein Al-Munawwar.
Dan dilanjutkan pembacaan Manaqib Syekh Abdul Qodir Al-Jailani bersama Maulana Syaikh As- Syarif Prof Dr Muhammad Fadhil Al-Jailani, Ratih Al-Attas. Sedangkan Ijazah Kubra bersama Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, salat bersama diimami KH Hasanuddin Sinaga. Dan salawatan bersama Habib Syech bin Abdur Qodir Assegaf
Dijadwalkan pula pembacaan Doa dipimpin Habib Ali Zainal Abidin Al-Jufri, Grand Syaikh Al Azhar Dr Muhammad Ath-Thayyeb, dan KH Ahmad Mustofa Basri.
Gus Yahya melanjutkan, harapan para tokoh-tokoh, para masyayikh dan para ulama Pesantren, mendoakan agar NU lebih maju dan sukses. Ia menekankan, kuncinya solid dan satu barisan dalam menghadapi tantangan.
"Di masa mendatang akan banyak tantangan yang akan dihadapi NU akan jau lebih berat. Namun, jika semua barisan solid dan bisa menyatukan barisan, maka tantangan itu pasti bisa dihadapi," ungkapnya.
Beliau mengajak para kaum nahdliyin berdoa bersama semoga NU akan lebih banyak mendapatkan keberkahan dengan himmah dan adzimah (Kaum yang Kuat).
"Insyallah kita mampu membawa NU lebih berkah, lebih baik, lebih sukses dari masa yang lalu," pungkasnya.