Warga Nahdliyin Perlu Menata Mental yang Kuat, Agar Tak Mudah Terbawa Arus Pihak Luar

Selasa, 07 Februari 2023 - 16:37
Bagikan :
Warga Nahdliyin Perlu Menata Mental yang Kuat, Agar Tak Mudah Terbawa Arus Pihak Luar
Rais 'Aam PBNU KH Miftachul Akhyar saat menyampaikan sambutan pada Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur, Selasa (7/2/2023). [Foto: tangkapan layar YouTube Kompas TV]

alfikr.id, Sidoarjo- Semua warga Nahdlatul Ulama (NU) yang hadir pada Resepsi Puncak 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur agar siap memasuki abad kedua NU," ajak Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar, Selasa (7/2/2023).

Beliau menerangkan, dalam menyambut 1 Abad NU Kita harus punya hati dan otak double ibarat mobil punya dua gardan yang siap menggerakkan seluruh anggotanya, elemen-elemennya, dan mendapatkan energi kekuatan dalam memasuki abad kedua ini.

"Ibarat mobil punya dua gardan yang siap menggerakkan seluruh anggotanya," jelasnya saat sambutan pada Puncak Resepsi 1 Abad NU di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Jawa Timur.

Dalam memasuki abad kedua NU, menurutnya, Warga Nahdliyin perlu menata mental yang lebih kuat lagi, agar tak mudah terbawa arus pihak luar. Di samping itu prinsip ini harus ditanamkan kuat-kuat di dalam diri warga Nahdliyin. “Ini merupakan bekal yang harus dimiliki warga NU untuk mengarungi abad kedua NU,” terangnya.

KH. Miftachul Akhyar selaku Pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya menegaskan bahwa ini merupakan cita-cita para ulama NU dan pendiri atau muassis NU yang berpedoman pada Hadits Nabi Muhammad SAW.

"Hadits tersebut harus diperhatikan oleh setiap warga NU saat ini agar kedepanya NU di abad kedua makin maju dan menjadi organisasi yang lebih solid," jelasnya.

Beliau juga yakin bahwa para muassis NU yang hadir di tengah-tengah kita hari ini, menyaksikan kesanggupan kita untuk menyongsong abad kedua ini. Sehingga kita dapat menjadi baik, menjadi organisasi yang sistemik, organisasi yang munadzdzam, dan organisasi yang satu komando,” kata Kiai Miftah.

Di akhir pidato, Kiai Miftah berterima kasih kepada Jamaah Resepsi Puncak 1 Abad NU. Terutama organisasi-organisasi kemasyarakatan, organisasi keislaman yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu. "Terima kasih semuanya," ucapnya. Selain itu, ia berharap NU di abad kedua makin bisa berkiprah untuk masyarakat.

“Semoga dalam menjalani 1 Abad NU dan titik nol hari ini kita berangkat untuk menyongsong abad yang kedua, semoga diberikan maunah, kesehatan yang prima,” harapnya.

Penulis
Zulfikar
Editor
Adi Purnomo S

Tags :