PCNU Pontianak Perkuat Ideologi Aswaja Annahdliyah
Senin, 05 September 2016 - 01:37PONTIANAK, ALFIKR.CO - Pengurus Cabang Nadhlatul Ulama Pontianak, Kalimantan Barat, menggelar kajian Aswaja Annahdliyah di Masjid Raya Muhahidin, Ahad (4/9/2016). Kajian tersebut dalam rangka memperkuat pemahaman Aswajad kepada masyarakat, khususnya bagi nahdliyin.
Ketua PCNU Pontianak, Ahmad Faruki menjelaskan, hasil kajian Aswaja di internal NU akan disebarkan kepada masyarakat melalui masjid dan surau-surau yang ada di Kabupaten Pontianak. Pengrus NU akan aktif menyampaikan pemahaman Aswaja melalui hotbah Jumat.
Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama Kalimantan Barat, Syahrul Yadi mengapresiasi kajian Aswaja Annahdliyah yang digagas oleh NU. Sebab fungsi NU dan Kemenag sama dalam hal berdakwah. NU mampu menetralisir semua aliran yang ada di Indonesia yang jumlahnya cukup banyak.
"Kemenag sangat terbantu oleh NU karena aliran di Indobesia cukup banyak dan hanya NU yang bisa menetralisir perbedaan pemahaman aliran tersebut," ujar Syahrul Yadi.
Dijelaskan Syahrul, penduduk muslim di Kalbar secara kultural sudah NU. Namun secara struktural, NU harus terus berjuang dan tampil di tengah-tengah masyarakat agar semakin dikenal dan diminati organisasinya.
Penceramah yang dihadirkan dalam kajian tersebut, KH Itqan Kusiri, Pengasuh Pondok Pesantren Asy Sirojiyah, Kabupaten Sampang, Madura mengungkapkan, kajian Aswaja yang diadakan oleh PCNU Pontianak sangat mulia karena untuk mengejar berkahnya ulama. Mengutip pesan Hadratus Syaikh, Rais Akbar PBNU, KH Hasyim Asy’ari disampaikan, “siapa yang mengamalkan Aswaja dan mengurus NU, saya anggap santriku dan kudo'akan husnul khotimah.”
Penceramah lainnya yakni KH Marzuki Mustamar, pengurus PBNU menjelaskan, di masyarakat jangan sampai ada fitnah dalam ibadah.Contohnya yang sunnah dibilang bid'ah, dan sebaliknya yang bid’ah dibilang sunnah. Sekarang ini, ada beberapa paham yg suka menyesatkan, misalnya Syi'ah, menyesatkan para sahabat Nabi. Wahabi, membid’bahkan amalan sunnah.
Dikatakan kiai Marzuki, Aswaja Annahdliyah punya patokan dalam amaliyahnya, yakni mengikuti empat mazhab, 1. Imam syafi'i, 2. Imam hambali, 3. Imam hanafi 4. Imam malik. Semua argumen hukum dan tata sosial, mengikuti empat imam tersebut.
"Setiap tindakan ibadahnya Aswaja NU selalu ada dalilnya. Pertama, dalil ayat Al Qur'an, kedua, dalil hadist, ketiga Ijma' ulama', dan trerakhir Qiyas,” ungkapnya.*