Ma’had Aly Nurul Jadid Gelar Muktamar Pemikiran Mahasantri se-Indonesia
Minggu, 12 Februari 2023 - 13:49alfikr.id, Probolinggo- Pengurus Badan Eksekutif Mahasantri (BEMs) Ma'had Aly Nurul Jadid, menggelar seminar Muktamar Pemikiran Mahasantri se-Indonesia bertajuk "Peran Mahasantri Dalam Iklim Intelektual di Indonesia" secara offline dan online. Bertempat di Aula 1 Pondok Pesantren Nurul Jadid pada, Jumat (10/02/23).
Ketua Panitia, Sairafi menyampaikan jika kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka memperingati satu Abad Nahdlatul Ulama (NU) dan Harlah Pondok Pesantren Nurul Jadid yang ke-74. "Juga menjadi ajang persaudaraan kita serta silaturahim sesama mahasantri," katanya.
Selain itu, Ketua Asosiasi Ma'had Aly Indonesia, Kiai Nor Hannan juga menyampaikan bahwa Ma'had Aly merupakan jenjang pendidikan tertinggi yang berada di lingkungan pesantren, dengan mengembangkan kajian keislaman sesuai kekhasan pesantren yang berbasis kitab kuning.
"Hadirnya Ma'had Aly sebagai pendidikan tinggi pesantren, tentu diharapkan mampu dan memiliki peran untuk mencetak kader ulama, yang mempunyai daya saing dan memiliki kompetensi dalam menghadapi persaingan global," ujarnya.
Membaca dan menulis, Kiai Nor Hannan melajutkan, merupakan kemampuan seseorang yang memiliki kaitan sangat erat. Tetapi, menulis harus melakukan kegiatan membaca terlebih dahulu, meski hal tersebut tidak harus mengikuti kegiatan menulis.
Sebab, pesantren yang dikenal dengan tradisi membaca dan manulisnya. Sayang, kini sudah mengalami penurunan akibat kemajuan teknologi dan informasi.
"Dampak (keduanya,red) dapat memberikan kemudahan untuk mengakses sumber belajar atau referensi-referensi keislaman yang dibutuhkan," ucapnya.
Muhammad Al-Fayyadl, Mudir Ma'had Aly Nurul Jadid pun memberikan sambutan sekaligus pembukaan Muktamar Pemikiran Mahasantri se-Indonesia, menegaskan apa kontribusi mahasantri terhadap dunia pemikiran secara umum di Indonesia.
Oleh karena itu, kegiatan ini bisa membuat mahasantri ada kontribusi, beliau meyakini dengan adanya kegiatan ini akan mewarnai pemikiran kaum santri secara umum. "Maka akan mewarnai pemikiran umat Islam. Umat Islam berkontribusi, maka akan mewarnai pemikiran di dunia ini," tegasnya.
Aktivis Muda Nahdlatul Ulama ini, ingin menghapus citra Ma'had Aly yang dibilang hanya 'al-muhafadhotu 'ala qodimis sholih'. Seakan-akan tidak menyesuaikan, dan warisan salaf itu tidak bisa melindungi dirinya dari perkembangan zaman. "Bukan hanya memahami teks yang dipentingkan. Namun, bagaimana menerapkan isi teks kedalam kehidupan dan ini menjadi problem kita," tambahnya.
Lebih lanjut, Beliau melanjutkan, kalau dulu banyak ketakutan para ulama terhadap generasi di masa mendatang, tidak bisa menyelesaikan problem dalam masyarakat. Oleh sebab itu. "Salah satu alasan Ma'had Aly Nurul Jadid didirikan. Karena banyaknya santri yang tidak bisa lagi baca kitab," imbuhnya.