Tabuhan Rebana di Pulau Tomia: Ikhtiar Unuja Mengabdi kepada Masyarakat
Minggu, 05 Maret 2023 - 02:35alfikr.id, Probolinggo - “Setiap orang punya persepsi tersendiri tentang perjalanan. Setiap perjalanan pasti meninggalkan kesan pada pemiliknya. Cuma terkadang tak semua orang menyimpan memori safarnya. Bagiku, pemberangkatan kami menuju Pulau Tomia adalah bersakit-sakit. Air mata, darah, dan keringat membersamai kami,” begitu paragraf pembuka tulisan berjudul Membunuh Waktu di KM Sinabung.
Perjalanan panjang menuju Pulau Tomia tentu bukan perkara mudah. Pelbagai pengalaman mewarnai setiap langkah kaki mereka. Kisah-kisah indah dan sedih tak luput mereka alami. Namun, saat pertama kali tiba di Pulau Tomia, keramahan warga adalah sambutan selamat datang 17 mahasiswa itu.
“Senyum ramah tuan rumah menyambut kedatangan kami di Desa Tongano Barat, Kecamatan Tomia Timur, Kabupaten Wakatobi. Rabu, 13 Juli 2022, kami menginjakkan kaki di pulau indah nan cantik ini. Singkong goreng dan teh panas yang disuguhkan Maliki dan Rosmiati kian menyejukkan suasana sore itu,” salah satu penggalan kenangan saat pertama kali menginjakkan kaki di Tomia Timur dalam tulisan berjudul Salam Ramah dari Tongano Barat.
Tulisan-tulisan itu merupakan gubahan 17 mahasiswa Universitas Nurul Jadid saat melakukan pengabdian di Pulau Tomia. Buku setebal 441 halaman itu berjudul Pulau Tomia: Catatan Perjalanan Mahasiswa MBKM di Wakatobi Sulawesi Tenggara.
Buku tersebut resmi dilaunching di Aula Wisma Dosen Universitas Nurul Jadid, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Sabtu (4/3/2023) bersamaan dengan Seminar tentang Pengembangan Wisata Bahari Wakatobi. Dalam kegiatan tersebut H. Haliana, Bupati Wakatobi dan K. Sumail Laode, Pengasuh PP Nurul Furqon, KH. Abd Hamid Wahid, Rektor Unuja, dan jajaran rektoran turut hadir.
Kiai Hamid dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Wakatobi yang telah memberi kesempatan kepada Unuja untuk turut mengabdi dan berpartisipasi dalam upaya pengembangan dan pengabdian masyarakat. Beliau menuturkan salah satu bentuk pengabdian itu adalah pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Santri Mengabdi.
Beliau berharap program tersebut berlanjut dan terus dikembangkan untuk memberi manfaat bagi masyarakat. “Kami berharap agar program ini dapat terus berlanjut dan terus dikembangkan untuk dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat, khususnya di Wakatobi,” kata Rektor dalam sambutannya.
Menyikapi hal itu, H. Haliana, Bupati Wakatobi berharap dengan kerja sama yang telah terjalin bersama UNUJA terus berlanjut dan tersebar di empat pulau yang ada di Wakatobi agar semakin besar manfaatnya bagi masyarakat, bangsa dan juga negara.
H. Haliana juga menerangkan tantangan yang tengah dihadapi di Wakatobi. Dia menyebutkan bahwa masyarakat diharapkan tidak mudah adat-istiadat wisatawan yang berkunjung ke Wakatobi.
“Itu tantangan yang paling besar, kita tahu bahwa yang nantinya datangnya tidak mungkin kita pilih-pilih, ini orang Muslim, ini orang Timur Tengah, kemudian orang Eropa dan juga Australia. Wisatawan kadang-kadang menciptakan surganya sendiri, apakah kita akan larang, tentu ada kaidah-kaidah,” pungkasnya.
Namun, kata dia, kurang lebih seratus orang alumni PP. Nurul Jadid asal Wakatobi, telah berpartisipasi di tengah-tengah masyarakat. Hal tersebut juga menjadi pondasi agama Islam yang tangguh dalam perkembangan Wakatobi sebagai Wisata Internasional.
Di samping itu dia berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat Wakatobi, yang salah satunya akan diwujudkan dengan pemberian beasiswa untuk menempuh kuliah di UNUJA sebagai kampus mitra Pemerintah Kabupaten Wakatobi.
“Kami berterima kasih kepada Bapak Rektor dan civitas akademika UNUJA yang telah memberikan perhatiannya kepada kami di Wakatobi. Kerja sama yang telah terjalin antara UNUJA dan Wakatobi, kami harap terus berlangsung dan semakin besar manfaatnya bagi masyarakat, bangsa dan negara,” ungkapnya.
“Untuk itu, kami akan terus mendorong upaya-upaya pengembangan potensi SDM daerah, salah satunya nanti bisa dengan beasiswa bagi anak-anak Wakatobi untuk kuliah ke UNUJA yang luar biasa ini,” lanjutnya.