Ponpes Nurul Jadid Menyambut Bulan Suci dengan Semarak Ramadhan

Selasa, 21 Maret 2023 - 03:33
Bagikan :
Ponpes Nurul Jadid Menyambut Bulan Suci dengan Semarak Ramadhan
KH. Najibburahman Wahid memberi sambutan pada kegiatan Semarak Ramadhan, Senin (20/3/2023). [alfikr.id/Ibrahim La Haris]

alfikr.id, Probolinggo - Dalam rangka menyambut bulan suci Ramadhan, Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar Semarak Ramadhan tepat di halaman Masjid Jami’ Nurul Jadid. Kegiatan yang bertajuk ‘Ramadhan Sehat, Ramadhan Rahmat’ dilaksanakan pada Senin malam (20/03/2023).

Kegiatan tersebut, sudah menjadi agenda tahunan sebagai bentuk kebahagiaan menyambut bulan Ramadhan, dan diikuti agenda-agenda kegiatan santri yang akan dilaksanakan pada bulan suci.

“Kalau kita bergembira datangnya bulan Ramadhan, itu pertanda ketakwaan dalam hati kita masih kuat, jika sebaliknya ada santri ketika bulan Ramadhan ini bukan malah senang tapi malah sedih itu pertanda iman dalam hatinya sudah melemah,” terang Wakil Kepala Pesantren Nurul Jadid, KH. Najibburrahman Wahid, dalam tausiahnya pada acara pembukaan Semarak Ramadhan 1444 H.

Rahmat Toyib, ketua Panitia, menyampaikan, agenda Semarak Ramadhan akan ditempuh dengan beberapa kegiatan seperti, pengajian kitab, pengembangan bakat minat di lembaga formal, lomba hiasan daerah dan sesekali pemutaran film edukasi untuk mengatasi kejenuhan santri.

KH. Makki Maimun Abdul Wafi memberikan simbol pembukaan "Semarak Ramadhan" dengan pemukulan beduk sebanyak tiga kali, Senin (20/3/2023).[alfikr.id/Ibrahim La Haris]

“Kegiatan Semarak Ramadhan 1444 H, dilaksanakan mulai hari Selasa, 21/3/2023. Kegiatan ini diawali dengan pengajian kitab pada pagi hari, dilanjutkan pengajian kitab pada siang hari dan kegiatan pengajian kitab sore, yang dilaksanakan di Masjid, Musala dan di Daerah,” ujarnya. 

Lebih lanjut, Kiai Najib berdawuh, Bulan Ramadhan bukan bulan santai. Namun di bulan penuh rahmat itu, menjadi suatu kesempatan untuk meningkatkan diri, memperbaiki diri secara jasmani dan rohani.

“Kalau ada santri yang menafsirkan bulan Ramadhan adalah bulan rebahan, bulan istirahat, bulan malas, itu jelas salah. Karena sejarah para pendahulu kita justru mengajarkan bulan Ramadhan inilah untuk meningkatkan semangat perjuangan,” dawuhnya. 

Menurut Kiai Najib, dengan datangnya bulan Ramadhan ini, ketakwaan kita semakin meningkat. Sebab dalam Al-Qur’an dikatakan salah satu hikmah dari puasa di bulan Ramadhan.

Ya ayyuhalladzina amanu kutiba alaikumus-siyamu kama kutiba alallazina ming qablikum la’allakum tattaqun. Wahai orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana puasa diwajibkan atas orang-orang terdahulu la’allakum tattaqun supaya kalian bertakwa. Q.S Al Baqarah ayat 183,” terang Wakil Kepala Pesantren itu.

Hikmah dari berpuasa, bukan sekadar menjalankan perintah agama, menahan rasa lapar dan dahaga. Namun lebih dari itu, beliau menjelaskan, juga merupakan cara, meningkatkan kesabaran, dan keikhlasan.  Ada beragam hikmah di bulan Ramadhan yang bisa kita ambil jika dilakukan dengan serius dan sepenuh hati.

“Hikmah dari berpuasa yang terbesar adalah bertakwa. Dengan berpuasa ketakwaan kita akan semakin meningkat, karena puasa itu adalah ibadah yang paling ikhlas. Pada saat itulah diuji keikhlasan kita,” jelas KH. Najibburahman Wahid.

Penulis
Ibrahim La Haris
Editor
Zulfikar

Tags :