FIFA Matchday Indonesia vs Argentina, Erick: 40 Ribu Tiket Masih Ada
Selasa, 06 Juni 2023 - 03:37alfikr.id, Jakarta- Penjualan
tiket FIFA Matchday pertandingan Argentina vs Indonesia ludes terjual 9 menit pada
penjualan hari pertama, tiket ini dijual di website PSSI.org dan Tiket.com, Senin (5/6/2023). Penjualan tiket
pertama ini dikhususkan untuk nasabah bank BRI.
“Alhamdulillah
kalau kita lihat hari ini dalam waktu 9 menit, itu sudah 20.000 ribu tiket
terjual langsung,” kata Erick Thohir di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta,
Senin sore.
Dilansir dari laman kompas.com, Erick
mengatakan sebanyak 20.000 tiket akan di jual, pada Selasa (6/6/2023) besok dan
20.000 tiket lagi akan di jual pada Rabu (8/6/2023) besok lusa.
Ketua PSSI itu mengamini bahwa jumlah
tiket yang dijual sudah sesuai dengan kapasitas Stadion Utama Gelora Bung Karno
(SUGBK) yang berkapasitas 78.000 kursi. Sisanya, menurut Erick, diperuntukkan
bagi sponsor kala pertandingan digelar. Upaya tersebut dilakukan Erick demi
kepentingan pertandingan olahraga kelas dunia.
”Memang ada pertanyaan, kemana
sisanya tiket? Diperuntukkan sponsor, ada sponsor dari
swasta, dari TV, BUMN yang sudah dipastikan, pasalnya pemasukan lebih besar
dari swasta bukan dari BUMN,” tegas Erick, dilansir dari Tirto.id.
Menurut beberapa pihak, harga tiket
Argentina vs Indonesia dianggap terlalu mahal. Namun, bagi Erick, harga tiket yang
dikeluarkan PSSI diharapkan dapat mendidik masyarakat Indonesia dalam
mengapresiasi pertandingan kelas dunia itu.
”Penjualan tiket FIFA Match Day:
Indonesia vs Argentina di hari pertama khusus nasaba BRI telah habis dalam
waktu 15 menit,” tulis PSSI di akun Instagramnya.
Tak hanya itu, tiket FIFA Match Day:
Indonesia vs Argentina di buka pada tanggal 6-7 Mei 2023, melalui website PSSI
dan situs atau aplikasi Tiket.com. PSSI menyediakan 4 kategori tiket
pertandingan Indonesia vs Argentina, yaitu Kategori 3 di jual seharga Rp
600.000, Kategori 2 Rp 1.200.000, Kategori 1 Rp 2.500. 000, dan VIP Rp
4.250.000.
”Penentuan
harga tiket ini diharapkan agar tidak memberatkan masyarakat, khususnya yang
menyukai sepak bola,” terang Erick, dilansir dari Tempo.co.