Ngater Kajien Sebagai Bentuk Penghormatan Kepada Calon Jamaah Haji

Minggu, 18 Juni 2023 - 01:25
Bagikan :
Ngater Kajien Sebagai Bentuk Penghormatan Kepada Calon Jamaah Haji
Iringan kapal hias mengantar calon jamaah haji asal Desa Gili Ketapang, Sumberasih, Kabupaten Probolinggo. Setiap calon jamaah haji diantar sekitar 50 orang atau satu bus. (Zaenal Arifin/ Radar Bromo)

alfikr.id, Probolinggo- Menjelang bulan haji masyarakat Gili Ketapang akan menghiasi perahu jenis Jonggrang sedemikian rupa, sehingga tampak cantik. Dengan dibaluti kain warna-warni, bendera, serta hiasan lain yang melambangkan kegembiraan dan semangat dalam menjalankan ibadah haji.

Kegiatan menghiasi perahu dilakukan masyarakat Pulau Gili Ketapang, Probolinggo, Jawa Timur, saban mengantarkan calon jamaah haji. Masyarakat Gili Ketapang akan berbondong-bondong mengantarkan jamaah haji menggunakan kapal menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga di Kota Probolinggo. Satu kapal jonggrang biasanya diisi oleh sekitar 50 orang. 

Setibanya di Pelabuhan Tanjung Tembaga, mereka melanjutkan perjalanan ke tempat penjemputan di Kecamatan Tongas, Kabupaten Probolinggo. Jamaah haji dan keluarga juga berangkat ke lokasi pelepasan menaiki bus, elf dan becak motor.

Syafiudin (29) warga Pulau Gili Ketapang mengatakan, persiapan keberangkatan dilakukan selama sepekan, termasuk menghias kapal yang ditumpangi. "Alhamdulilah, saya naik haji setelah 10 tahun menabung. Saya berangkat bersama istri diantar oleh keluarga. Ini sudah menjadi tradisi," kata Syaifudin, dikutip dari surya.co.id. 

Tradisi ini telah berlangsung turun-temurun dan menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Gili Ketapang. Tradisi ini dikenal oleh masyarakat Gili Ketapang dengan sebutan Ngater Kajien (mengantar haji).

Mengutip jurnal9.tv, tradisi Ngater Kajien memiliki tujuan dan filosofi kekompakan warga Gili Ketapang dalam mendukung perjalanan ibadah warganya. Selain itu, melambangkan kebersamaan, kesatuan dan rasa saling memiliki antar sesama warga Gili Ketapang.

Sedangkan riasan penuh warna-warni pada kapal nelayan yang ditumpangi pengantar calon jemaah haji, memiliki makna syukur dan sukacita dalam menjalankan ibadah rukun Islam kelima.

Suha salah satu warga juga mengatakan bahwa, tradisi mengiringi keluarga berangkat ibadah haji sudah menjadi tradisi warga Pulau Gili Ketapang. "Mengiringi keberangkatan jamaah haji ini sudah jadi tradisi. Semoga warga Pulau Gili Ketapang menjadi haji mabrur," ungkapnya.

Siti Rohmah, warga Gili Ketapang manyampaikan, warga rela berpanas-panasan mengiring calon haji dengan harapan sederhana, ingin mendapatkan berkah. “Agar mendapat barokah dan segera bisa menyusul naik haji di tahun-tahun yang akan datang,” tuturnya, yang dikutip dari wartabromo.com

Lepas mengantar calon jamaah haji, biasanya warga akan meneruskan perjalanan untuk berziarah ke makam sunan dan para wali untuk mendoakan Calon jamaah haji

Berdasarkan data Kantor Kementerian Agama Kabupaten Probolinggo, tahun ini, jumlah jemaah haji asal Kabupaten Probolinggo yang berangkat ke Tanah Suci mencapai 444 orang. Ratusan jemaah haji tersebut merupakan bagian dari kloter 65.

Sementara Kepala Desa Gili Ketapang, Suparyono menyebut, warganya yang melaksanakan ibadah haji pada 2023 sebanyak 48 orang. Totalnya, ada 48 kapal jonggrang yang dipergunakan mengangkut para jamaah haji dan keluarga menuju Pelabuhan Tanjung Tembaga.

"Jadi satu kapal membawa satu jamaah haji. Di dalam kapal, biasanya terdapat 50 orang keluarga yang mengantar," pungkasnya.

Penulis
Zulfikar
Editor
Imam Sarwani

Tags :