Penerimaan Santri Baru, Wali Santri: Pesantren adalah Tempat Aman
Rabu, 21 Juni 2023 - 04:26alfikr.id, Probolinggo- Masa Penerimaan
Santri Baru (PSB) Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo telah dibuka
semenjak 14-19 Juni kemarin. Ratusan orang tua berbondong-bondong untuk
memondokkan buah hatinya. Karena menurut Firdausi, pondok pesantren merupakan
tempat yang aman dan cocok untuk masa depan anaknya.
"Mondok itu selain dapat ilmu agama, secara pergaulan juga aman, insyaallah lebih terjaga dan banyak nilai positifnya seperti akhlak, terlatih kemandirian dan bisa mengatur keuangan. Selain itu, agar dapat barokah," kata Firdausi Maulina (32) asal Bondowoso, Senin (19/6/2023) Sore.
Ke depannya, kata
Firdausi, putrinya bisa mendapatkan sanad keilmuan yang sama. Karena
sebelumnya, Firdausi juga pernah mondok di Pesantren Nurul Jadid. "Saya hanya
bisa menjaga anak saya dari pergaulan bebas di luar sana, dengan cara
memondokkannya," terang Firdausi saat diwawancarai.
Sebelum memberangkatkan
putrinya ke Pesantren Nurul Jadid, dia tak lupa meminta izin dan doa restu
kepada para ustad dan kerabatnya. Hal itu dia lakukan agar putrinya bisa
kerasan dalam menimba ilmu agama di pesantren.
"Saya berpamitan
kepada mereka. Agar anak saya bisa dapat ilmu yang barokah dan bisa bermanfaat
untuk dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat," harap Firdausi.
Senada, Muhammad
Imam (45) asal Kandang Jati, Kraksaan juga mengatakan bahwa tempat yang paling
aman untuk masa depan anaknya adalah di pondok pesantren. Kata dia, pesantren
merupakan tempat yang tepat agar terbebas dari pergaulan bebas di luar sana.
Saat ditemui
alfikr.id, ternyata Imam sudah kedua kalinya ke Nurul Jadid. Pada
awal PSB dibuka, yang bertepatan pada hari rabu, Imam sudah memberangkatkan
putranya ke pesantren, namun ada beberapa kebutuhan yang kurang.
"Ini yang kedua kalinya ke sini. Jadi sekarang ini hanya mengantar kekurangannya, baju takwa, dompet, dan lain-lain," kata Imam, Senin (19/6/2023) Sore.
Alasan kenapa Imam memilih hari Rabu untuk keberangkatan putranya, karena hari Rabu sangat cocok dan baik untuk berangkat mengaji, belajar, dan menimba ilmu. Apalagi, kata dia, ketika sowan ke salah satu habib di Kraksaan, disarankan berangkat hari Rabu.
"Dulu, saya kalau
mau berangkat ke pondok harus hari Rabu, katanya hari itu merupakan hari yang
baik untuk berangkat menimbah ilmu. Dengan begitu seorang santri cepat
kerasaan, mendapat ilmu yang bermanfaat," kata Imam saat ditemui alfikr.id di
depan Musala Riyadhus Shalihin.
Bapak dua anak
ini sangat mendukung keinginan putranya untuk mondok, apalagi anak pertamanya
juga alumni Pesantren Nurul Jadid. Dia berharap putranya bisa hidup mandiri,
seperti kakaknya yang sedang melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi di
salah satu kampus di Jember dengan biaya sendiri.
"Alhamdulillah
anak saya minta sendiri untuk mondok di Nurul Jadid, dan saya sebagai orang tua
harus mendukung penuh kemauannya itu," pungkas Imam.