Suasana Idul Adha di Sudut Pesantren

Kamis, 29 Juni 2023 - 02:54
Bagikan :
Suasana Idul Adha di Sudut Pesantren
Potret santri baru Pondok Pesantren Nurul Jadid wilayah Sunan Ampel pada (29/06/2023), malam. [Foto: Saipur Rahman/ALFIKR]

alfikr.id, Probolinggo- Lantunan Takbir menggema di setiap penjuru Pesantren. Para santri secara bergantian mengumandangkan takbir di setiap asrama santri, Masjid, Musala, dan  Di tengah keriuhan itu, kenangan hangat bersama keluarga melekat pada ingatan santri baru.

“Saat mendengar takbir di masjid tadi, saya langsung teringat kepada keluarga dirumah,” ungkap Faizin Paputungan, salah satu santri Nurul Jadid asal Sulawesi Utara pada Alfikr ketika ditanya mengenai perasaan marayakan Idul Adha di pesantren (28/06/2023).

Rindu keluarga di rumah. Kata yang di lontarkan oleh Faiz, santri baru Pondok Pesantren Nurul Jadid. Kesedihan tampak dari raut wajahnya, Idul Adha kali ini tidak bersama keluarga. Tak muluk-muluk, dapat berkumpul bersama keluarga, barangkali hanya makan bersama, bersenda gurau, namun itu sangat membahagiakan.

"Sedih tidak bisa kumpul bersama keluarga, karena bagi saya yang paling berkesan di hari raya Idul Adha, cuma ngumpul bersama orang tua di rumah nenek," ujar Faiz sapaan akrabnya.

Santri Pondok Pesantren Nurul Jadid wilayah Arumi, saat mengikuti takbir bersama pada (29/06/2023), malam. [Foto: Saipur Rahman/ALFIKR]

Hal serupa dirasakan Ahmad Izzuddin santri asal Pulau Bali. Izzuddin mengaku, saat mendengar lantunan takbir teringat dengan aktivitas lebaran dirumah. Bahkan ia meminta kepada orang tuanya untuk berkunjung ke pesantren.“Orang tua saya mau kesini setelah minggu kedua setelah lebaran,” ungkap Izzuddin.

Meski berat, para santri tak ingin terus berlarut dalam kesedihan, Izzudin mengatakan, saat rasa sedih menghampiri, selalu teringat dengan pesan sang ayah. Ayahnya berpesan, agar selalu giat dalam belajar, dan tidak nakal selama di pesantren.

“Jika saya sedih, saya teringat dengan pesan bapak itu,” ujar Izzuddin. Tak hanya itu, interaksi sesama santri baru pun mengurangi kesedihan dan kerinduan pada keluarga. Bersenda gurau bersama teman, ngobrol dan aktivitas lainnya, menurut Faiz, sejenak bisa mengobati rasa rindu akan rumah.

“Saat berkumpul dengan teman-teman rasa sedih itu hilang. Karena sebagian teman saya ada yang suka guyon,” ungkap Faiz sembari tertawa.

Penulis
Agus Wahyudi
Editor
Imam Sarwani

Tags :