Banjir di Wadas, Gempadewa: Ini Alasan Kami Tolak Tambang

Minggu, 09 Juli 2023 - 05:50
Bagikan :
Banjir di Wadas, Gempadewa: Ini Alasan Kami Tolak Tambang
Pengandara sepeda motor yang maksa melintas menerjang lumpur sempat terjatuh pada (08/07/2023). (Sumber foto: Tangkapan layar, instagram @wadasmelawan).

alfikr.id, Purworejo- Banjir disertai longsor melanda Dusun Karang Krajan, Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada (08/07/2023). Sejumlah ruas jalan utama desa, rumah penduduk, dan satu musala tergenang banjir.

Menurut Talabudin warga yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Alam Desa Wadas (Gempadewa), banjir terjadi dari aktifitas tambang andesit. Sedari awal Gempadewa khawatir terkait tambang andesit akan merusak lingkungan dan pembukaan lahan menyebabkan bencana terhadap warga.

“Pak Ganjar yang sedang mencalonkan diri sebagai presiden, tolong buka mata lebar-lebar, bencana terjadi lagi di Desa Wadas. Ini alasan kami menolak rencana tambang andesit itu,” ujar Talabudin.

Banyaknya lahan hijau digunduli untuk pembangunan jalan tambang andesit membuat air hujan tidak lagi tertahan tumbuhan dan terserap ke dalam tanah. Akibatnya air bercampur lumpur mengalir ke rumah-rumah warga.

Warga khawatir nanti setalah penggundulan lahan seluas 114 hektar akan memperparah banjir. Menukil dari laman Instagram @wadasmelawan, Talabudin memaparkan bahwa tambang andesit di wilayah perbukitan  merupakan lokasi rawan bencana, salah satunya banjir dan tanah longsor.

Ia mengakui sejak adanya penambangan andesit yang saat ini dilakukan oleh pemerintah kondisinya semakin membahayakan warga.

“Dulu tahun 1985 pernah terjadi gerakan tanah sampai menimbun dua rumah warga. Itu tahun 1985, lokasinya beda dengan yang kejadian tadi sore,” jelasnya. 

Warga berharap agar kejadian ini didengar pemerintah daearah hinga Pemerintah Pusat. Sebab, semenjak beroprasinya tambang andesit di Desa Wadas, daya serap kawasan perbukitan hijau semakin menurun.

“Banjir ini terjadi akibat dari air hujan yang tidak meresap kerena lahan hijau sudah dikupas untuk pembangunan akses jalan tambang andesit,” tulisnya.

Hujan yang berujung banjir lumpur di Wadas, kata Talabudin, tidak begitu deras kerena saat ini musim kemarau. Namun, akibat kerusakan lingkungan bencana alam menimpa warga.

“Bagaimana nanti jadinya warga Wadas jika hujan sangat lebat pada musim hujan mendatang? Alam pasti murka dan banjir besar akan terjadi,” ujarnya

Penulis
Agus Wahyudi
Editor
Imam Sarwani

Tags :