Kisah Kiai As'ad dan Kiai Abdul Hamid Bisa Komunikasi Jarak Jauh

Minggu, 18 September 2016 - 06:36
Bagikan :
Kisah Kiai As'ad dan Kiai Abdul Hamid Bisa Komunikasi Jarak Jauh
KH. Mahrus Aly (Lirboyo-Kediri), KHR. As'ad Syamsul Arifin (Sukorejo-Situbondo), dan KH. Ali Maksum (Krapyak-Yogyakarta).

PAMEKASAN, ALFIKR.CO - Tahun 60-an, alat komunikasi belum secanggih hari ini. Namun keterbatasan alat komunikasi, bukan masalah bagi ulama seperti KHR. As'ad Syamsul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah, Situbondo dan KH Abdul Hamid Pasuruan. Dua kiai ini mampu berkomunikasi jarak jauh hingga ratusan kilometer tanpa alat komunikasi. 

Kemampuan komunikasi dua kiai ini diceritakan santri senior Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Mohammad Hafiduddin, saat bertemu dengan para alumni Sukorejo, Selasa (13/9/2016) lalu. 

Diceritakan, suatu hari, Kiai As'ad sedang memantau kebun kelapa di sekitar pesantren dengan ditemani seorang santri. Jalan-jalan ke kebun, merupakan kebiasaan Kiai As'ad di luar waktu mengisi pengajian. Tiba-tiba putera KHR. Syamsul Arifin ini, mengaku rindu sosok Kiai Abdul Hamid. 

"Saya rindu sekali ingin bertemu Kiai Abdul Hami. Sudah lama saya tidak bersua dengannya," kata Kiai As'ad seperti ditirukan Hafiduddin.

Keesokan harinya, tiba-tiba Kiai Abdul Hamid Pasuruan datang menyambangi Kiai As'ad di Sukorejo. Dua ulama ini langsung bersalaman dan saling berangkulan seperti sudah cukup lama tidak bertemu. 

Kiai Abdul Hamid berkata kepada Kiai As'ad; 

"Suaranya Kiai As'ad nyaring sekali sampai terdengar ke Pasuruan. Makanya saya datang ke sini (kediaman Kiai As'ad-red)." 

Mendengar perkataan Kiai Abdul Hamid seperti itu, Kiai As'ad menjawabnya; 

"Bukan suara saya yang nyaring Kiai Hamid! tapi karena pendengaran kiai yang luar biasa hingga bisa mendegar suara saya yang ada di Situbondo."

Kisah ini, patut menjadi teladan bagi para santri dan masyarakat. Bahkan cerita-cerita seperti ini, jarang didapatkan oleh santri yang lainnya. 

"Saya berharap kisah-kisah keteladan ulama seperti Kiai As'ad dan Kia Abdul Hamid bisa disampaikan kepada masyarakat agar semuanya bisa mengambil hikmah," ujar Ahmad Fudloli, Mantan Ketua Rayon Ikatan Santri Salafiyah Syafiiyah (IKSASS) Pamekasan.*

Penulis
Elang Mulia
Editor
Ahmad Efendi

Tags :