Halaqah Fikih Peradaban II, K.H. Zainul Mu’ien: Melumpuhkan Perekonomian Israel
Kamis, 21 Desember 2023 - 22:57K.H. Zainul Mu’ien pada
Halaqah Fikih Peradaban II dengan tema “Reposisi Peran Islam Dalam Merespon
Isu-Isu Geopolitik Internasional” di Aula I Pondok Pesantren Nurul Jadid,
Paiton, Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (20/12/2023).
Agresi militer Israel terhadap
Palestina yang terjadi sejak 7 Oktober lalu, menurut beliau, memicu simpati masyarakat
global. Tak sedikit masyarakat
yang mengecam dan melakukan pembelaan untuk Palestina. Salah satunya dengan
melakukan embargo ekonomi.
Hal itu sangat perlu dilakukan, karena merupakan bagian dari kepedulian
kita terhadap masyarakat Palestina. ”Kalau kita tidak bisa ikut memanggul
senjata, lalu apa partisipasi kita kalau bukan ini. Inilah yang bisa kita
lakukan,” kata beliau, selaku Pengasuh
Pondok Pesantren An-Nadwah Besuki.
Kiai Zainul menilai, langka pemboikotan terhadap produk Israel dan sekutunya
cukup efektif, sebab membuat ekonominya lumpuh. Beliau mencontohkan, perang
salib yang terjadi beberapa abad lalu. Kala itu, para ulama mengeluarkan fatwa haram
membeli produk-produk Romawi dan semua negara-negara yang berafiliasi kepada
pihak tentara salib.
"Berangkat dari kenyataan itu barangkali tidak berlebihan dikatakan bahwa
dalam konteks zaman ini tidak salah jika fatwa ini diterapkan di zaman ini
untuk memboikot semua komoditi Israel,” terangnya.
Selain itu, beliau menilai tindakan Israel merupakan aksi genosida yang
menyangkal keberadaan suatu kelompok manusia karena alasan ras, etnis, agama,
atau bangsa.
“Israel yang meluluhlantahkan tanpa mempertimbangkan, apakah dia itu
perempuan, anak kecil, dan orang tua semua dibabat habis,” katanya.
Karena itu, beliau menambahkan, kita harus berprinsip toleransi, hidup damai
dengan agama-agama lain harus selalu menjadi pijakan kita bersama. Hal ini sudah
menjadi komitmen Islam.
"Rasulullah SAW pernah
menerapkan beberapa nilai-nilai etnis sebelum melepas tentara perang di medan
jihad antara lain: tidak boleh membunuh orang yang sudah tua, perempuan dan
juga anak-anak kecil, dan tidak boleh membunuh orang yang sedang menjalankan ibadah
serta tidak boleh berkhianat terhadap perjanjian yang telah disepakati dengan
pihak musuh," terang beliau.