Cerita Peserta Expo di Perhelatan Haul dan Harlah ke-75 Pesantren Nurul Jadid

Senin, 12 Februari 2024 - 20:21
Bagikan :
Cerita Peserta Expo di Perhelatan Haul dan Harlah ke-75 Pesantren Nurul Jadid
Lukisan para Masyaikh Nurul Jadid di pameran dan Expo, Minggu (11/02/2024). [Alfikr/Ibrahim La Haris]

alfikr.id, Probolinggo - Hujan gerimis tidak menghalangi kehadiran alumni, simpatisan, dan masyarakat pada acara puncak Haul dan Hari Lahir (Harlah) Pondok Pesantren Nurul Jadid, Paiton Probolinggo yang ke-75, pada Minggu (11/02/2024) Malam. Acara tahunan tersebut menjadi semakin meriah dengan berbagai kegiatan, termasuk penyelenggaraan expo.

Dimas Arya Pamungkas, mahasiswa aktif dari Program Studi Teknik Elektro, Universitas Nurul Jadid (Unuja), menyatakan bahwa untuk menghidupkan suasana Harlah, ia dan timnya lebih suka menampilkan karya-karya mahasiswa Unuja dengan tema "Start Up Digital Teknologi Kreatif Pangan dan Kreatif Bisnis."

Ada beberapa macam produk yang ia pamerkan, seperti jamu gratis bagi pengunjung dan aksesoris. ”Kalau buku-buku ini dari LP3M,” kata Arya kerap disapa.

Arya, sebagai ketua, merasa bersyukur atas pengalaman baru yang diperolehnya. Ia dengan penuh antusias dan kebanggaan memperkenalkan karya-karya mahasiswa Unuja kepada santri, tamu undangan, dan alumni.

Berbeda, Aji Pangestu, seorang siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid (SMANJ), dalam acara expo memilih tema pendidikan dan karya sastra. Sebab, sejak awal, tema itu sudah disiapkan oleh Forum Komunikasi Osis (FKO).

Siswa kelas XI di Sekolah Menengah Atas Nurul Jadid (SMANJ), dalam acara Expo, Minggu (11/02/2024). [Alfikr/Ibrahim La Haris]

Pemuda asal Lumajang itu menekankan bahwa semua tema menurutnya baik, asalkan menjaga nama baik pesantren. Dalam bidang pendidikan ia bersama timnya memamerkan mikroskop, informasi tentang batuan di Indonesia, bahkan menampilkan neraca.

Sementara itu, dalam karya sastranya, dia menampilkan nama dalam bahasa Mandarin dan Jepang. ”Kalau karya almarhum itu termasuk karya sastra karya gambar, itu teman-teman sendiri yang garap,” ungkapnya.

Menurutnya, terjadi perubahan pada expo sekarang, karena sebelumnya tidak diharuskan mencari sendiri konsepnya, seperti menyiapkan karya drama dan puisi. Namun, sekarang, ia dan timnya harus menyiapkannya sendiri.

Disamping itu, Much. Abdul Hasan Asy-Syadzily As-Sabil dari Lembaga Madrasah Tsanawiyah (MTs) mengungkapkan bahwa tim expo mereka pada Haul dan Harlah ke-75 ini menampilkan prestasi siswa, termasuk piala penghargaan, mading, penampilan video, kerajinan, dan sebagainya.

Remaja asal Kabupaten Lamongan tersebut melaporkan bahwa dalam menjaga stand setiap harinya, mereka melakukan pembagian shift menjadi tiga bagian, dan setiap shift diisi oleh dua orang. Sebab, sejak awal beberapa pameran telah disiapkan oleh para guru sendiri. “Yang menata teman-teman,” terangnya.

Ia menyatakan bahwa perayaan Haul dan Harlah kali ini berbeda dari sebelumnya. Sebab dulu, siswa MTs bersama kelompoknya hanya memamerkan stand, namun saat ini setiap lembaga juga menyajikan pertunjukan.

“Kami kemaren Siang menampilkan pencak silat dan Malam pidato Bahasa Indonesia. Setiap lembaga menampilkan dua,” terangnya.

Acara tahunan tersebut memunculkan semangat di antara para santri untuk menampilkan hasil karya mereka. Aji Pangestu berharap bahwa expo mengenai pendidikan dan karya sastra dapat meningkatkan pemahaman bagi para pengunjung dan memberikan reputasi yang lebih baik bagi pesantren.

Kegiatan expo juga telah meningkatkan semangat dan perkembangan Arya dengan memberinya pengalaman baru. Ia berharap agar para santri di Nurul Jadid, mulai dari tingkat MTs hingga Unuja, dapat menciptakan karya yang lebih unggul di masa mendatang.

"Semoga expo ini dapat diteruskan, meski mungkin dengan beberapa peninjauan kembali. Dan semoga expo tahun depan bisa lebih meriah dan menarik lagi," pungkasnya.

Penulis
Khoirul Anam
Editor
Adi Purnomo S

Tags :