Santri Baru Nurul Jadid: 3 Bulan Belajar Furudhul Ainiyah

Senin, 29 Juli 2024 - 05:11
Bagikan :
Santri Baru Nurul Jadid: 3 Bulan Belajar Furudhul Ainiyah
Para santri belajar Furudhul Ainiyah. [alfikr.id/Achmad Iqfani]

alfikr.id, Probolinggo- Sebelum masuk ke asrama jurusan yang dipilih. Para santri baru Pondok Pesantren Nurul Jadid harus menetap di asrama I’dadiyah Sunan Ampel (gang B dan C) selama tiga bulan. Mereka diwajibkan untuk mempelajari dan mendalami dasar-dasar ilmu agama: fiqih, tauhid, akhlak dan baca tulis Al-Qur’an yang biasa dikenal dengan Furudhul Ainiyah (FA).

“Selama tiga bulan atau dalam jangka delapan bulan seluruh santri di asrama I’dadiyah itu tidak diberikan materi lain kecuali FA, termasuk tidak mengikuti pengajian yang diampuh oleh pengasuh,” kata Achmad Saili, selaku Kepala Bidang Madrasah Diniyah pada ALFIKR, Senin (22/07/2024).

Pada waktu yang singkat itu, pembelajaran Furudhul Ainiyah tak hanya diajarkan di asrama, namun berlanjut ke lembaga formal. Sehingga, pembinaan terhadap santri baru terlaksana secara maksimal. Karena, materi dasar tersebut akan menentukan kelayakan santri diterima atau tidak di asrama yang mereka pilih.

“Bagi santri yang lulus tes Furudhul Ainiyah sudah tidak di asrama I’dadiyah, mereka akan dipindahkan ke asrama jurusan yang dipilih seperti IPA masuk ke IPA. Sedangkan yang tidak lulus tes melanjutkan sampai delapan bulan di asrama I’dadiyah,” jelas Achmad Saili.

Menurut Sekretaris Biro Pesantren Nurul Jadid, Muhammad Alif Hidayatullah menyampaikan bahwa Asrama dan pola pembelajaran santri baru dan santri lama telah dibedakan sejak tahun 2015. Tak lain untuk menanamkan pengetahuan dasar keilmuan yang ada di pesantren untuk santri baru.

“Pengasramaan itu dilakukan untuk mengenalkan kultur Pondok Pesantren Nurul Jadid tentang Trilogi Santri dan Panca Kesadaran Santri,” terangnya.

Adapun Trilogi Santri: Memperhatikan Kewajiban Fardlu ‘Ain, Mawas Diri dengan Meninggalkan Dosa-dosa Besar, Berakhlak Baik kepada Allah dan Makhluk. 

Sedangkan Panca Kesadaran Santri: Kesadaran Beragama, Kesadaran Berilmu, Kesadaran Bermasyarakat, Kesadaran Berbangsa dan Bernegara, dan Kesadaran Berorganisasi.  

Karena itu, pengasramaan santri baru dipisahkan sesuai dengan jenjang pendidikan. Misalnya asrama I’dadiyah daerah B ditempati santri baru Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) dan daerah C di tempati santri baru jenjang Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). 

“I’dadiyah adalah asrama persiapan. Artinya persiapan sebelum santri baru berada di asrama jurusan mereka masing-masing,” pungkas Alif, kerap disapa.

Penulis
Achmad Iqfani
Editor
Ibrahim La Haris

Tags :