Gairah Memeriahkan Harlah Ke-102 NU di Pesantren Nurul Jadid
Sabtu, 25 Januari 2025 - 17:42
alfikr.id, Probolonggo- Ribuan orang dari berbagai kalangan di Jawa Timur (Jatim) tumpah ruah di Pondok Pesantren Nurul Jadid untuk memeriahkan Hari Lahir (Harlah) ke-102 Nahdlatul Ulama (NU) pada Jumat (24/01/2025).
Acara ini dihadiri oleh masyarakat, pejabat, ulama,
hingga tokoh lintas agama, mencerminkan semangat kebersamaan dan moderasi
beragama.
Anggota Gerakan Aksi Silat Muslim Indonesia (Gasmi) berbaju merah mengawal para tokoh lintas agama. [Sumber foto: Alfikr.id/Achmad Iqfani]
Sejak pagi, panitia sudah bersiaga di posisi
masing-masing untuk menyambut kedatangan para tamu. Tak ketinggalan, anggota
Gerakan Aksi Silat Muslim Indonesia (Gasmi) berbaju merah turut mengawal para
tokoh menuju tempat duduk yang telah disediakan. Panas matahari yang menyengat
tak menyurutkan semangat para undangan untuk tetap tertib memadati lokasi
acara.
Sementara itu, irama musik al-banjari dari grup
Muhibbus Sholawat (MS) mengiringi suasana, menyambut para tamu dengan lantunan
sholawat yang menenangkan hati. Di barisan depan, para tokoh, termasuk tokoh lintas agama mulai
mengisi kursi yang disediakan.
Grup Muhibbus Sholawat (MS) menyambut para tamu dengan lantunan sholawat yang menenangkan hati. [Sumber foto: Alfikr.id/Moh Dzikrillah]
Romo Mangku (RM) Igusti Nurah Susanta, Ketua Paruman
Sulinggih Hindu, tampak memilih tempat di sisi paling pinggir. Di sampingnya,
hadir pemuka agama dari Kristen, Katolik, dan Buddha, menambah nuansa
keberagaman di acara tersebut.
Saat acara berlangsung, Romo Mangku menyempatkan diri
berbincang dengan awak ALFIKR. Ia mengucapkan terima kasih kepada panitia atas
undangan tersebut dan menyampaikan rasa bahagianya menghadiri perayaan ini.
“Momen ini adalah bukti nyata kerukunan antarumat
beragama di Jawa Timur yang sangat baik. Kebersamaan seperti ini harus terus
dijaga agar tidak ada lagi perbedaan yang berujung pada hal-hal negatif,”
ungkapnya sambil tersenyum. Ia juga menambahkan bahwa ini adalah contoh nyata
wajah moderasi yang selama ini sering digaungkan.
Romo Mangku (RM) Igusti Nurah Susanta (sebelah kiri) bersama tokoh Kristen, Katolik, dan Buddha [Sumber foto: Alfikr.id/Moh Dzikrillah]
Di tengah kerumunan, Ali Rohmatullah, seorang pria
berkacamata asal Bojonegoro, tampak semangat mengisi kursi kosong di bagian
tengah. Ia terlihat antusias saat berbincang dengan awak ALFIKR.
“Sejujurnya, saya sebenarnya memiliki banyak agenda
hari ini,” katanya dengan senyum lebar. “Namun, kalau NU sudah memanggil, semua
pekerjaan harus saya lepaskan.”
Ali mengaku sangat bahagia bisa menghadiri acara
tersebut. Sebelum mengakhiri obrolan, ia menyampaikan harapannya agar NU
semakin eksis di masa depan dan mampu menjawab berbagai tantangan keumatan dan
peradaban.
“Semoga NU terus dicintai dan menjadi tumpuan harapan
masyarakat,” pungkasnya.