Pembukaan Osabar 2025: Niatkan Menuntut Ilmu untuk Mendapat Ridho Allah

Kamis, 17 Juli 2025 - 18:26
Bagikan :
Pembukaan Osabar 2025: Niatkan Menuntut Ilmu untuk Mendapat Ridho Allah
Sambutan KH. Moh. Hilman Zidni Romzi pada Pembukaan Osabar (14/07/25). [Sumber foto: Alfikr.id/Bintang Pratama]

alfikr.id, Probolinggo-Pembukaan Orientasi Santri Baru (Osabar) putra Pondok Pesentren Nurul Jadid, bertajuk ”Moral, Intelektual, Global” yang bertempat di Aula I pesantren, pada Senin (14/07/2025) malam.

Kegiatan itu, diikuti oleh semua santri baru yang menduduki Sekolah Tingkat Pertama (SLTP) dan Sekolah Tingkat Atas (SLTA)

Ahmad Jazim, sebagai ketua panitia Osabar menyampaikan, kegiatan ini sebagai bentuk pengenalan lingkungan pesantren terhadap santri baru yang biasa dilaksanakan setiap tahun. Mulai dari perkenalan kebiasaan, adab, tempat, hingga pengenalan masyaikh.

"Semoga mereka bisa mengikuti kegiatan ini dengan maksimal. Supaya mengetahui bagaimana cara proses pembelajaran di pesantren ini," harap Jazim, dalam sambutannya.

Pembukaan Osabar ini, juga dihadiri oleh KH. Moh. Hilman Zidni Romzi, Wakil Kepala Biro Kepesantrenan. Pada kesempatan itu, beliau menghimbau kepada para santri baru untuk memperbaiki niat mondok di pesantren ini, berniat semata-mata untuk mendapatkan Ridho Allah SWT, dan meneruskan perjuangaan Nabi Muhammad SAW.

"Jika niat awal supaya keinginan duniawinya dipenuhi oleh orang tua, ubah semata-mata untuk mendapatkan ridho Allah," tegas beliau saat sambutan.

Sebab, menurut beliau pada dasarnya ketika mengejar ilmu hanya untuk mendapat ridho Allah, maka duniawi akan mengejar juga. Sebaliknya, jika belajar hanya untuk mendapatkan hal duniawi, maka keutamaan mencari ilmu tidak akan didapat.

Lebih lanjut, Kiai Hilman juga menjelaskan hukum mencari ilmu, dengan mengutip hadist Nabi Muhammad SAW. yang berbunyi:

  طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيضَةٌ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ

Artinya: "Menuntut Ilmu wajib bagi setiap muslim."

Berdasarkan hadist itu, beliau menyampaikan bahwa mencari ilmu, suatu kewajiban bagi setiap muslim. Sebab setiap ibadah yang dilakukan membutuhkan ilmu. Ketika beribadah tanpa berilmu, maka ibadah yang dikerjakan sia-sia, karena tidak akan sesuai dengan tuntunan Islam.

Selain untuk diri sendiri, ilmu yang dimiliki harus bisa memberikan manfaat bagi orang lain. Sehingga ilmu yang dimiliki menjadi amal jariah, yang dapat dirasakan aliran pahalanya sampai hari akhir.

"Kita tetap akan mendapat pahala, meski sudah wafat," tutur beliau

Lebih lanjut, Kiai Hilman memaparkan bahwa ilmu merupakan anugerah berharga yang diwariskan para nabi kepada umat muslim. Karena menjadi jalan untuk menuju surga.

"Ilmu dapat mengangkat derajat seorang muslim di sisi Allah," imbuhnya.

Penulis
Davis Agustio
Editor
Ahmad Rifa'i

Tags :