Maulid Budaya Digelar untuk Haul Gus Dur Ke-7

Jum'at, 30 Desember 2016 - 06:57
Bagikan :
Maulid Budaya Digelar untuk Haul Gus Dur Ke-7
Aktivis Solo memperingati wafatnya Gus Dur. (Foto: Tempo.co)

PAMEKASAN – Lembaga Seni Budaya Muslimin (Lesbumi) PCNU Pamekasan, akan menggelar Maulid Budaya dalam rangka memperingati Haul KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) yang ke-7 pada Jumat (30/12/2016) malam. Kegiatan ini akan digelar di depan Masjid Agung Assyuhada Pamekasan, bersama dengan pelaku kesenian dan kebudayaan Pamekasan.

Wazirul Jihad, Ketua Lesbumi PCNU Pamekasan menuturkan, dalam kegiatan Maulid Budaya akan banyak seniman yang ikut meramaikan. Maulid Budaya dimaksudkan untuk memperingati hari lahir Nabi Muhammad yang dikemas dengan parade kebudayaan.

“Kalau Rasulullah Muhammad kita peringati kelahirannya, sedangkan ulama seperti Gus Dur kita peringati wafatntya yang sudah menginjak di tahun ke-7,” terang Wazirul Jihad.

Pria yang juga mantan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Surabaya ini menambahkan, Maulid Nabi perlu terus digelorakan kepada umat Islam di seluruh dunia. Meskipun ada desakan dari salah satu kelompok bahwa Maulid Nabi adalah perbuatan bid’ah, namun Maulid Nabi mampu mempersatukan umat Islam dari berbagai suku, ras, agama dan kebudayaan.

“Maknanya di balik Maulid Nabi secara kontekstual bisa mempersatukan umat, sekaligus kita berupaya meniru keteladanan yang diajarkan Rasulullah Muhammad,” ujarnya.

Sementara pentas budaya dalam rangka haul Gus Dur, Wazir mengungkapkan bahwa sosok Gus Dur adalah tokoh yang menjunjung tinggi budaya dan tradisi Indonesia. Gus Dur merupakan budayawan dan pelaku kesenian.

“Gus Dur menjadi salah satu tokoh yang membentengi tradisi dan budaya Indonesia. Ia sangat cinta dengan tradisi dan budaya Indonesia,” ungkap Wazir.

Gus Dur sadar bahwa untuk memperekat dan menguatkan Indonesia, salah satunya melalui strategi kebudayaan. Indonesia sangat kaya dengan budayanya. Ketika keberagaman budaya dibingkai menjadi satu, maka Indonesia akan menjadi indah dan kuat.

Turut serta dalam kegiatan ini, Kelompok Teater Pamekasan (KTP) yang berasal dari beberapa kampus yang ada di Pamekasan, Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) PCNU dan Pagar Nusa PCNU Pamekasan. Berbagai penampilan di antaranya musikalisasi puisi, penampilan teater, tari pecot, saman jidor, dan kelompok hadrah albanjari*

Penulis
Elang Mulia
Editor
Ahmad Efendi

Tags :