BPK Nilai Pesantren Sebagai Basis Pengolaan Integritas

Selasa, 28 Februari 2017 - 07:14
Bagikan :
BPK Nilai Pesantren Sebagai  Basis Pengolaan Integritas
Rektor IAI Nurul Jadid memberikan cindera mata kepada Ketua BPK RI. (Foto: ALFIKR.CO)

PROBOLINGGO, ALFIKR.CO – Pondok Pesantren Nurul Jadid kedatangan tamu penting, yakni Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), RI Dr. H. Harry Azhar Aziz, MA, Senin (17/2/2017). BPK RI bersama rombongan, langsung disambut Pengasuh Pondok Pesantren, KH. Moh. Zuhri Zaini dan Rektor IAI Nurul Jadid, serta direktur Pasca Sarjana IAI Nurul Jadid, DR. H. Hasyim Samhudi, di kampus IAI Nurul Jadid.

Kedatangan BPK RI beserta rombongan, dikemas dalam kegiatan BPK Goes To Campus.

Harry Azhar Aziz dalam sambutannya menyampaikan, pondok pesantren memiliki peran penting dalam penguatan basis keilmuan dan kejujuran. Kejujuran merupakan benteng utama seseorang dalam hidup. Sementara ilmu adalah modal bagi manusia untuk mencapai kesuksesan.

“Tanpa Ilmu pengetahuan kita akan tergilas dalam percaturan dunia. Sehingga tidak sia-sia saat memimpin BPK yang tidak hanya mengawasi audit keuangan negera, melainkan juga sebagai ketua auditor Lingkungan Hidup Sedunia dan ketua audit Institut Akademi Found,” terang Harry.

Harry menambahkan, perhatiannya terhadap dunia pendidikan, dijalaninya ketika menjabat Ketua Badan Anggaran DPR RI dengan memaksa pemerintah untuk menganggarkan dua triliun rupiah untuk dana pendidikan anak yang selesai sekolah strata satu (S 1), baik negeri atau swasta.

Sebagai orang yang berpengalaman dalam audit keuangan negara, dia  telah banyak menemukan kasus kecurangan, terutama terkait penyimpangan pendanaan yang merugikan negara hingga triliunan rupiah. Oleh karena itu, pihaknya menghimbau kepada segenap mahasiswa agar memiliki kepribadian yang jujur.

“orang yang tidak jujur, imannya masih diragukan,” ujarnya.

Selain itu, besar harapanya kepada pesantren Nurul Jadid,  untuk mencetak generasi yang memiliki integritas. Menurutnya, selain independen dan profesional, poin penting yang juga harus dimiliki anggota BPK adalah intergritas.

“Kalau ada santri tidak jujur, berarti dia bukan lulusan Nurul Jadid,” ungkap pria berkacamata ini.

Penulis
A Yani
Editor
Ahmad Efendi

Tags :