Pesan Kiai Moh. Zuhri Zaini Di Acara Wisuda Bersama Perguruan Tinggi Nurul Jadid

Minggu, 29 Oktober 2017 - 12:59
Bagikan :
Pesan Kiai Moh. Zuhri Zaini Di Acara Wisuda Bersama Perguruan Tinggi Nurul Jadid
Pengasuh PP Nurul Jadid, KH Zuhri Zaini, Minggu (29/10/2017) (Foto: Zainul Hasan R/ALFIKR.CO)

PROBOLINGGO, ALFIKR.CO- Pengasuh Pondok Pesantren Nurul jadid  KH. Moh. Zuhri Zaini, BA, hari ini, Minggu (29/10/2017) memberi pesan dalam sambutan acara wisuda bersama Perguruan Tinggi Nurul Jadid (IAI Nurul Jadid, STT Nurul Jadid, StiKes Nurul Jadid).

Beliau menyampaikan bahwa belajar adalah kewajiban manusia—muslimin dan muislimat—sampai akhir hayat. “Kita harus terus belajar sepanjang hidup. Terus belajar, belajar, dan belajar. Carilah ilmu dari buayan sampai liang lahad, bukan sampai kawin.” Pesannya di depan ribuan wisudawan.

Belajar tidak hanya dibatasi di lambaga formal,  bahkan disaat bekerja sekalipun. Bekerja sambil belajar bisa dicontohkan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan yang tidak pernah merasakan jadi sarjana, tapi dipercaya Presiden Jokowi untuk membantunya membangun Indonesia sesuai dengan kemampuannya.

“Barangkali satu fenomena yang patut dipelajari adalah ibu Susi. Beliau lahir tidak dari lulusan perguruan tinggi. Tapi berkat kerjakerasnya dan terus belajar, hingga beliau dipercaya menjadi menteri.” Terangnya.    

Seorang sarjana diwajibkan untuk senantiasa mengamalkan ilmunya, baik untuk dirinya sendiri ataupun lebih-lebih untuk orang lain. Apalagi para sarjana  yang beridentitas santri, diharapkan mampu menyinari masyarakat sekitarnya. Bukan malah berbuat sebalikya, dengan mengotori, menjadi ancaman, apalagi sampai membayakan masyarakat.“Amalkan ilmu apa yang kalian miliki. Insyaallah akan mempunyai tempat yang layak di masyarakat.” Imbuhnya.

Di akhir sambutannya Kiai Zuhri menambahkan agar para sarjana harus memiliki keseimbangan antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTek) dan Iman dan Taqwa (ImTaq). Sebab menurutnya, tanpa adanya keseimbangan keduanya, bisa menjadikan sarjana bumerang. “Karena tidak mungkin orang yang bisa membobol Bank adalah orang yang bodoh.” Dawuhnya pada seluruh hadirin yang hadir.

Penulis
Zainul Hasan R.
Editor
Putro Hadi

Tags :