Ada Temuan Fauna Baru di Indonesia, Salah Satunya Memakai Nama Ibu Negara

Selasa, 31 Oktober 2017 - 18:41
Bagikan :
Ada Temuan Fauna Baru di Indonesia, Salah Satunya Memakai Nama Ibu Negara
Burung spesies baru yang ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur ini diberi nama Myzomela Irianae

JAKARTA, ALFIKR.CO- Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dewi M Prawiradilaga menemukan Spesies satwa baru dari jenis burung. Spesies baru ini ditemukan di Pulau Rote, Nusa Tenggara Timur. Habitatnya di kebun pohon berbunga misalnya pohon jati di sekitar perkampugan, di semak-semak, dan tepi hutan.

Spesies burung itu diusulkan memakai nama Ibu Negara, Iriana. “Kami mengusulkan namanya jadi Myzomela Irianae, termasuk Family Meliphagidae sebagai burung yang dilindungi.” Terangnya di hadapan wartawan setelah disampaikan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya pada Presiden Joko widodo di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2017).

Perlindungan satwa mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa serta Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem.

Penemu spesies baru itu, Dewi menjelaskan bahwa Myzomela Irianae berbobot 32,23 gram dengan panjang paruh 11,92 milimeter (mm),  panjang bentangan sayap 172 mm. Dari paruh yang berwarna hitam, warna mata coklat gelap, kaki merah darah, pita hitam di dada, dan sayap hitam campur abu-abu gelap  sampai ujung ekor dengan panjang 188 mm.

Sementara Peneliti gabungan Universitas Nasional (Institut Pertanian Bogor (IPB), LIPI, University of Zurich, dan Penliti Yayasan Ekosistem Lestari) menemukan spesies orang utan baru dengan populasi diperkirakan tersisa 800 ekor.

Spesies orang utan baru disebut orang utan tapanuli (Pongo Tapanuliensis). Habitatnya hanya ditemukan di Ekosistem Batang Toru, hutan daratan tinggi, di tiga kabupaten di Sumatera Utara. “Penemuan burung Myzomela Irianae dan orangutan Pongo Tapanuliensis ini menunjukkan Indonesia kaya keberagaman fauna” kata Siti Nurbaya. 

Dia menambahkan bahwa penemuan ini sangat penting untuk kemajuan ilmu pengetahan dan pendidikan. Dengan harapan masyarakat mampu mendukung sekaligus menjaga bersama sumber  daya alam yang ada di Indonesia.

Sumber:Harian Kompas

Penulis
Suryali
Editor
M. Risky

Tags :