Ini alasan Munas dan Konbes NU Mataram diawali dengan Shalawat Badar

Rabu, 22 November 2017 - 18:54
Bagikan :
Ini alasan Munas dan Konbes NU Mataram diawali dengan Shalawat Badar
Tokoh-tokoh NU dalam acara pawai ta’aruf Munas dan Konbes NU di Mataram, Rabu (22/11/2017). (ALFIKR.CO/MOH.RIZKY)

MATARAM, ALFIKR.CO – Mustasyar PBNU, TGH Turmudzi Badaruddin, Ketum PBNU, KH Said Aqil Siradj, Menpora, Imam Nahrawi dan tokoh-tokoh NU yang lain turut serta dalam pawai ta’aruf Munas dan Konbes NU di Mataram, Rabu (22/11/2017). Sepanjang perjalanan tiada hentinya mars hubbul wathan dinyanyikan sampai finish di Lapangan taman Sangkarean, Kota Mataram, NTB.

Setiba di Lapangan, Bendera raksasa NU yang berhasil memecahkan rekor MURI dikibarkan dengan diiringi lantunan syi’ir hubbul wathan. Bendera raksasa tersebut dibuat oleh pemuda-pemuda Lombok kader NU. Dengan ukuran bendera mencapai 60,14 x 40,20 meter itu memerlukan puluhan Banser dan Pagar Nusa untuk mengibarkannya.

Sehabis pengibaran bendera, KH. Said Aqil Siradj berpesan pada seluruh masyarakat Indonesia khususnya NTB untuk saling menjaga kerukunan dalam bingkai kebhinekaan. Masyarakat NU harus saling membantu kepada siapapun tanpa memandang identitasnya. Dalam Islam diajarkan untuk saling menjaga ukhuwah, baik ukhuwah islamiyah,  Ukhuwah Wathaniyah maupun Ukhuwah Insaniyah.

Hal ini yang dijunjung tinggi dan menjadi prinsip NU. Masyarakat NU harus menjadi masyarakat muslim moderat. KH. Said Aqil Siradj mengutip ayat Al Qur’ansurah Al-baqarah ayat 143 yang artinya “Dan yang demikian itu kami jadikan kalian sebagai ummat yang tengah-tengah”. Kiai Said menambahkan, masyarakat muslim tidak boleh radikal dan ekstrim. Harus saling menghargai dan mengasihi.

Beliau juga menjelaskan pembacaan shalawat Badr secara serentak oleh Para Kyai, Tuan Guru dan ribuan santri peserta pawai ta’aruf Munas dan Konbes NU 2017. Kata beliau pembacaan shalawat badar bertujuan untuk bertawasul kepada para sahabat, syuhada’ perang badar yang berjumlah 314 orang.

“Namun perjuangannya begitu dahsyat melawan musuh yang berjumlah seribuan lebih. Kegigihan dan perjuangannya bisa tertularkan ke kader-kader NU dalam mengawal organisasi keagamaan terbesar ini. parakader bisa termotivasi dan terus semangat dalam berjuang karena dijiwai oleh shahabat ahli badar,” ungkap Kiai Said.(*)

 

Penulis
Abdul Wahid
Editor
M. Risky

Tags :