'Pulang Kampung', Sri Mulyani Berbagi Ilmu pada Mahasiswa

Selasa, 26 Juli 2016 - 14:29
Bagikan :
'Pulang Kampung', Sri Mulyani Berbagi Ilmu pada Mahasiswa
Sri Mulyani Indrawati, Managing Director of World Bank. (Foto: gresnews)

JAKARTA, Alfikr.co - Mantan Menteri Keuangan yang kini menjadi Managing Director Bank Dunia, Sri Mulyani Indrawati, adalah alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (UI) angkatan 1981.

Hari ini, Sri 'pulang kampung' ke UI untuk memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa-mahasiswi UI. Acara tatap muka dengan Sri Mulyani diadakan di Auditorium Djokosoetono, Fakultas Hukum UI, Depok.

Dalam sesi tanya jawab, seorang mahasiswa baru Fakultas Ekonomi dan Bisnis (dahulu Fakultas Ekonomi) UI bertanya kepada Sri Mulyani terkait apa saja modal yang perlu dipersiapkan untuk menghadapi perkuliahan di FEB UI.

Sri menjawab, modal utamanya adalah passion atau keinginan untuk belajar ekonomi dan bisnis. Tanpa passion, tentu tak ada dorongan untuk terus mengasah keilmuan di bidang ini.

"Apa modalnya? Kalau senang dengan FEB, punya passion, mungkin senang dengan ekonominya, atau bisnisnya. Ada banyak ide, tapi harus punya passion," kata Sri dalam ceramahnya di Kampus UI Depok, Selasa (26/7/2016).

Kemudian, Sri juga menyarankan agar mahasiswa tidak hanya mengandalkan ceramah dari dosen di kelas. Ilmu harus dicari sendiri dari buku-buku, diskusi, praktik, dan sebagainya.

"Waktu mulai belajar, lihat text book-nya, lihat silabus, lihat dosennya. Dosen kalau ngajarin paling-paling hanya 30%. Kalau kalian hanya mendengarkan dosen maka kalian sudah mendiskon, dapatnya (ilmu) jauh lebih sedikit," tuturnya.

Lebih baik para mahasiswa membaca buku-buku sendiri tanpa diperintahkan oleh dosen.

"Kalian harus baca bukunya sendiri bahkan tanpa disuruh dosennya. Ada kebanggaan tersendiri kalau kalian tahu lebih banyak dibanding dosennya," ucap Sri.

Sri juga berpesan agar para mahasiswa tidak belajar hanya sekedar untuk mendapat nilai A saja, tapi belajar untuk terus mengasah kemampuan, memuaskan rasa keingintahuan.

"Jangan puas hanya dapat A dari dosen kalian, tapi untuk keingintahuan lebih banyak, mengerti lebih baik. Saya sarankan harus semangat memelihara rasa keingintahuan yang tinggi. Jangan terlalu mudah puas," tutupnya. (*/det)

Penulis
Editor
Jawahir

Tags :