Gelar Bazar Takjil, Cara Pesantren Nurul Jadid Berdayakan Warga

Selasa, 07 Mei 2019 - 21:47
Bagikan :
Gelar Bazar Takjil, Cara Pesantren Nurul Jadid Berdayakan Warga
Santri Putra saat membeli makanan di bazar Takjil PP. Nurul Jadid

PAITON, ALFIKR.CO – Humas dan Protokuler (Humpro) Pondok Pesantren Nurul Jadid menggelar bazar takjil. Kegiatan tersebut bekerjasama dengan Ikatan Perempuan Yayasan Nurul Jadid (IPYNJ). IPYNJ merupakan organisasi ibu-ibu, mulai dari istri pengurus yayasan, para guru, hingga masyarakat sekitar pesantren.

Bazar takjil ini dilaksanakan di halaman SMP Nurul Jadid putra sejak awal sampai 15 Ramadhan mendatang.

Koordinator bazar, Windiya Budiyanti mengatakan bazar takzil ini digelar agar santri tidak beli makanan di luar pesantren. "Untuk mengantisipasi santri putra beli ke luar pondok" ujarnya.

Selain itu, Windi juga menyampaikan bahwa bazar takjil ini untuk memberdayakan masyarakat dan pengurus di sekitar pesantren, sehingga terjadi kerjasama yang baik untuk mengembangkan dan mendukung program pesantren.

"Karena ini diserahkan kepada pengurus IPYNJ, tentu ada dari sebagian anggota IPYNJ dan selebihnya melibatkan para alumni, simpatisan serta masyarakat sekitar pondok," sambungnya.

Menu yang disajikan mulai dari kue, minuman, lauk pauk, buah-buahan dan gorengan. "Hargnya mulai dari 500 hingga 3.500 ribu rupiah" jelasnya pada Alfikr.co.

Adapun Faizin Syamweil, Sekretaris Pesantren Nurul Jadid, juga menyampaikan tujuan kegiatan ini untuk memberikan nuansan kepada santri agar menikmati puasa layaknya di rumah.

"Dalam rangka memberikan nuansa lain kepada santri, agar santri berpuasa di pesantren merasa riang, gembira dan serasa puasa layaknya di rumah" jelasnya saat dikonfirmasi lewat pesan WhatsApp.

Selain itu, Faizin juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan program Humpro yang berada di bawah kesekretariatan pesantren untuk menyemarakkan kegiatan di bulan Ramadhan.

"Biasanya di pesantren hanya khataman Quran dan kitab. Tetapi, dua tahun belakangan ini Pondok Pesantren Nurul Jadid menambah kegiatan seperti peminatan pada malam hari yang diadakan secara klasikal di masing-masing sekolah" katanya.

Lanjut Faizin, pada malam hari santri memilih salah satu kegiatan pilihan yang ditawarkan oleh pesantren seperti, pengembangan kebahasaan (Mandarin, Inggris, Arab), kajian ilmu Falaq, Faroid dan lain sebagainya. Sedangkan pada siang hari santri tetap khataman kitab yang dilaksanakan sejak H-2 Ramadhan sampai tanggal 15 Ramadhan.

"Nanti semarak ini juga akan ditutup dengan Nuzulul Quran bersama Abbabul Mustofa dari Kraksaan pada malam 16 Ramadhan" pungkasnya.

(Sumber Foto: Faizin Syamweil)

Penulis
M. Arwin
Editor
M. Risky

Tags :