Menyelami Kata Ngabuburit Pada Bulan Ramadhan

Jum'at, 10 Mei 2019 - 00:39
Bagikan :
Menyelami Kata Ngabuburit Pada Bulan Ramadhan
masyarakat saat ngabuburit di tepi pantai

ALFIKR.CO - Setiap bulan Ramadhan, seluruh umat Muslim sedunia wajib menjalankan ibadah puasa. Pada saat menunggu waktu berbuka, mayoritas umat Muslim melaksanakan kegiatan yang menyenangkan. Di Indonesia kegiatam ini populer dengan istilah "ngabuburit".

Ngabuburit dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia tidak dijelaskan. Namun, KBBI daring (dalam jaringan) sebatas menyebutkan kata dasar burit yang berarti sore hari. Maknanya belum tentu sama dengan menunggu berbuka puasa.

Bagi orang Jawa Barat ngabuburit bukanlah hal baru. Sebab, dalam bahasa Sunda terdapat kata burit yang merupakan penanda waktu dalam kurun 24 jam.

Sebagai perbandingan, ada beberapa kata-kata dalam bahasa Sunda populer yang mempunyai kesamaan struktur morfologis dengan kata ngabuburit. Semisal betah menjadi ngabebetah yang berarti nyaman. Kemudian nganyenyeri dari kata dasar nyeri (sakit), dan ngadeudeket dari kata dasar deukeut (dekat).

Jika diperhatikan dengan seksama, kata-kata tersebut memiliki struktur awalan nga ditambah pengulangan suku kata depan pada kata dasar. Maka merujuk dari hal tersebut, istilah ngabuburit berasal dari bahasa Sunda yang memiliki kata dasar burit yang artinya sore hari menjelang magrib.

Retty Isnendes, seorang guru dari Departemen Pendidikan Bahasa Sunda Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) menerangkan, kata ngabuburit berarti ngalantung ngadagoan burit yang artinya bersantai-santai sambil menunggu waktu sore.

Dalam definisi kekinian, ngabuburit diartikan menunggu saat berbuka puasa sambil mengerjakan sesuatu yang santai. "Dalam kosakata bahasa Indonesia sudah mengakomodasi kata burit yang berarti sore. Jadi, ngabuburit merujuk pada artian kebiasaan menunggu sore," kata Retty.

Retty menjelaskan ngabuburit lazim digunakan ketika peristiwa atau kondisi sosial tertentu. "Yang saya tahu istilah ngabuburit hanya ada di bulan puasa," katanya.

Menurut Retty tradisi ngabuburit juga tidak lepas dari libur puasa anak sekolah.
"Jadi, saat sekolah itu meliburkan siswanya, ada kegiatan pesantren kilat. Nah, siswa yang mengikuti pesantren kilat ini lan aktivitasnya biasa dari pukul 09.00 pagi sampai pukul 15.00 sore. Setelah itu, sambil menunggu berbuka puasa, anak-anak mengisi waktu dengan bermain," ujar Retty.

(Sumber Berita: Dilansir dari brilio.net dan Liputan6.com

(Sumber Foto: Wego)

Penulis
Mushafi Miftah
Editor
Rahmat Hidayat

Tags :