Mantan Tentara Slovakia, Mengaku Diperintah Membunuh Wartawan
Rabu, 15 Januari 2020 - 12:20ALFIKR.CO-Mantan tentara negara Slovakia, Miroslav Marcek, dalam sebuah persidangan, Senin, 13 Januari 2020, mengakui membunuh seorang wartawan negara Slovakia, Jan Kuciak, pada dua tahun lalu.
Kucian adalah wartawan yang gencar menulis pemberitaan soal dugaan korupsi di tubuh pemerintah. Pembunuhannya telah memunculkan gelombang protes anti-korupsi yang menjatuhkan pemerintahan mantan perdana Menteri Robert Fico.
Marcek mengatakan di persidangan bahwa ia direkrut untuk membunuh Kuciak, 27 tahun, wartawan Slovakia. Kuciak di tembak mati bersama dengan sang tunangan, Martina Kusnirova, di rumah mereka di luar Ibu Kota Bratislava, Slovakia, pada Februari 2018.
Marcek 37 tahun, mengatakan di pengadilan bahwa rencana awalnya adalah menculik Kuciak, lalu membunuhnya. Namun rencana ini tidak dilakukannya, karena terlalu rumit baginya. Sebaliknya, Marcek menembak mati keduanya di rumah mereka.
Marcek menceritakan pada 21 Februari 2018, ia bersembunyi di luar rumah Kuciak sambil menunggu kesempatan untuk beraksi.
“Ketika Kusnirova (tunangan Kuciak) pergi ke toilet. Saya, memukul Kuciak di bagian dadanya,” seperti diwartakan sme.sk mengutip pernyataan Marcek.
Marcek mengatakan dia terpaksa membunuh tunangan Kuciak, karena dia sudah melihat wajah Marcek.
“Kuciak jatuh kebelakang, dia sempat berpegangan pada pintu dengan satu tangan, lalu Kusnirova datang. Tidak mungkin saya pergi begitu saja saat dia melihat saya,” imbuhnya.
Di pengadilan, Marcek menyesali atas tindakannya dan dia telah memutuskan untuk mengaku setelah melihat keluarga korban melalui siaran televisi.
Kasus pembunuhan terhadap Kuciak dipandang sebagai ujian bagi sistem peradilan dan politik Slovakia menjelang Pemilu Februari 2019.
Selain Marcek, dalam kasus ini juga didakwa lima terduga lainnya, diantaranya, seorang pengusaha terkemuka, petugas keamanan, tokoh pengadilan dan politikus.
Empat tersangka dibawa ke pengadilan pada Senin, 13 Januari 2020 di Pezinok, wilayah utara Bratislava, Slovakia. Ikut dihadirkan pula di persidangan sepupu Marcek, Tomas Szabo yang menurut keterangan Marcek telah mendekatinya dan memberikan tawaran membunuh Kuciak.
Tersangka kelima dalam kasus pembunuhan ini, Zoltan Andrusko, mengaku memfasilitasi pembunuhan itu. Dia sudah dijatuhi hukuman 15 tahun penjara pada bulan lalu.
Dalam persidangan, Senin, 13 Januari 2020, dihadirkan pula pengusaha, bernama Marian Kocner yang diduga dalang pemberi perintah pembunuhan tersebut. Dia sempat membantah tuduhan itu, namun mengaku melakukan pelanggaran kecil terkait pengadaan amunisi ilegal yang ditemukan polisi di rumahnya.
Terdakwa ketiga, Alena Zsuzsove membantah tuduhan menjadi perantara pembunuhan tersebut. Sedangkan Szabo, seorang mantan perwira polisi, mengaku tidak bersalah atas pembunuhan tersebut. Namun media di Slovakia mewartakan Szabo telah didekati oleh Andrusko tentang pemukulan terhadap Kuciak, namun tidak dengan membunuhnya.
Jurnalis investigasi Kuciak telah menyelidiki kasus-kasus penipuan yang melibatkan pengusaha yang memiliki koneksi dengan kalangan politik. Dia menulis berita dugaan adanya kegiatan bisnis Kocner, termasuk pengambilalihan stasiun televisi dan penawaran properti.
Mantan perdana menteri Fico dan kabinetnya, serta kepala polisi nasional mengundurkan diri setelah kasus pembunuhan wartawan ini memicu gelombang unjuk rasa besar-besaran di Slovakia sejak jatuhnya komunisme. Demonstran menyerukan penyelidikan independen dan mengakhiri korupsi yang sudah terlanjur meluas.
(Sumber Berita: TEMPO.CO dan REUTER.COM)