KH Said Aqil Siroj: Berbangsa dengan Husnul Muasyarah

Kamis, 29 Oktober 2020 - 18:40
Bagikan :
KH Said Aqil Siroj: Berbangsa dengan Husnul Muasyarah

ALFIKR, JAKARTA- Dalam acara Maulid Akbar dan Doa untuk Keselamatan Bangsa di Masjid Istiqlal, Jakarta pada Kamis (29/10/20), KH Said Aqil Siroj menjelaskan tentang husnul muasyarah (hubungan yang baik) untuk menciptakan kehidupan berbangsa yang baik.

Di antaranya rendah hati, hormat kiai, bakti kepada orangtua, silaturahmi, menjenguk orang sakit, baik kepada tetangga, menolong orang susah, bertakziyah kepada orang meninggal, menyingkirkan paku di jalan dan lain-lain.

Menurutnya, semua akhlak itu diringkas menjadi husnul muasyarah. Yaitu dengan bergaul, berteman, berkelompok, berumat, dan berbangsa dengan baik.

“Silakan ente yang politisi, menjadi politisi berakhlak. Ente pejuang, jadilah pejuang yang berakhlak. Ente konglomerat (jadilah) konglomerat yang berakhlak, guru yang berakhlak, tentara, polisi, presiden, wakil presiden, dan Menteri yang berakhlak,” tutur Kiai dalam acara yang bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1442 Hijriah.

Lebih lanjut Kiai Said mengajak segenap warga NU dan seluruh elemen bangsa Indonesia untuk bersama-sama mewujudkan peradaban hidup bernegara dengan baik. Yaitu dengan husnul muasyarah.

Karena pada dasarnya, menurut Kiai Said, bahwa Nabi Muhammad SAW diutus ke bumi untuk menyempurnakan akhlak. Seperti dalam hadist yang diriwayatkan oleh HR. Ahmad, innamaa bu’itstu li utammima makarimal akhlaq, artinya, tidak sekali-kali saya diutus oleh Allah (kecuali) hanya satu untuk menyempurnakan akhlakul karimah.

Ia menegaskan, bahwa yang harus dijaga dengan baik di Indonesia adalah toleransi, menghargai perbedaan suku, agama, ras, dan budaya. Dengan menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara berakhlak, berakarater, dan berjati diri.

“Jangan sampai kita yang sudah baik ini kemudian terpengaruh oleh budaya luar negeri. Silakan belajar di Arab, tapi pulang tetap menjadi orang Indonesia. Silakan sekolah di Eropa dan Amerika, tapi tetap jadi orang Indonesia,” tegas kiai alumni Pesantren Lirboyo, Kediri Jawa Timur ini.

Adapun susunan acara yang di digelar Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU) ini, pertama diawali dengan pembacaan Maulid Nabi yang dipimpin oleh KH Misbahul Munir Kholil selaku Wakil Ketua LD PBNU. Kemudian dilanjut dengan mauizoh hasanahnya Kiai Said, kiai makruf dan ada pula Habib Umar bin Hafidz melalui tayangan video memberikan pesan dan amanat kepada PBNU. Lalu ditutup dengan doa oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar.

Sumber: NU Onlin

Penulis
Moh. Romli
Editor
Abdul Haq

Tags :