Benarkah Penyakit Gatal-gatal Hanya Diderita Oleh Santri?
Sabtu, 31 Oktober 2020 - 17:17ALFIKR.CO, KRAKSAAN- Santri atau masyarakat yang mengalami gatal pada kulit sebenarnya merupakan gejala dari penyakit scabies atau kudis. Penyakit ini merupakan penyakit gatal akibat serangan oleh sejenis tungau yang berukuran sangat kecil yang hanya bisa dilihat oleh mikroskop, yang bernama sarcopates scabe var hominis.
Perawat Ruangan Isolasi Rumah Sakit Waluyo Jati Kraksaan, Tubagus Muh Zein menjelaskan tiga gejala penyakit scabies. Pertama, gatal parah yang biasanya memburuk pada malam hari. Jika digaruk, akan berbekas dan koreng. Kedua, bentol-bentol. Ketiga kulit kemerahan dan muncul ruam. Keempat, kulit bersisik atau berkerak.
Menurut pria asal Banyuwangi ini, scabies juga salah satu penyakit yang menular, “penyakit ini menular dengan dua cara, pertama, kontak langsung dengan kulit penderita scabies, seperti halnya berjabat tangan dan berpelukan,” ujarnya kepada ALFIKR.CO, Sabtu malam (31/10/20).
Lanjut Tubagus, cara menular yang kedua yaitu melalui kontak tidak langsung dengan si Penderita. Seperti menggunakan peralatan mandi si Penderita, meminjamkan pakaian kepada orang lain, dan menggunakan perlengkapan tidur bersamaan.
Beberapa tempat pada anggota tubuh yang seringkali terjangkit scabies, yang biasanya juga terjadi pada santri yaitu ditangan. Selain itu, juga terkadang ada di sela-sela jari tangan atau kaki, pergelangan tangan, pinggang, paha, pusar, dan daerah selangkangan.
Menurut Tubagus, penyakit ini tidak hanya terjadi pada santri, semua orang bisa juga terpapar. “Bukan hanya para santri yang bisa terpapar, masyarakat di daerah padat penduduk, tempatnya kumuh dan lembab juga bisa. Karena di daerah seperti itu tempat yang nyaman untuk sarcopates scabe var hominis,” ungkapnya saat diwawancari via WhatAsapp.
Lantas bagaimana proses pencegahannya, Perawat lulusan S1 Fakultas Kesehatan Universitas Nurul Jadid ini memberikan empat tips. Pertama, menjaga kebersihan, kedua, tidak menggunakan barang bersama, ketiga, hindari kontak langsung dengan penderita, dan keempat, saat mencuci hendaknya merendam pakaian, seprei, gorden dan lainnya dengan air panas.