JAKARTA, ALFIKR.CO-Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menerbitkan buku tentang Fikih Bela Negara. Rencana tersebut disampaikan Ketua PBNU, Dr. KH. Said Aqi Siroj kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian, saat mengunjungi kantor PBNU, Kamis (18/8/20160.

Menurut Said Aqil, NU selalu mendukung program-program pemerintah karena NU memiliki kewajiban untuk membela negara. Apa yang menjadi program pemerintah, selama tidak bertentangan dengan ajaran NU akan terus mendapat dukungan.

“program pemerintah salah satunya Keluarga Berencana (KB) sudah didukung oleh NU, karena dalam Islam merencanakan kelahiran dengan baik tidak bertentangan dengan syariat,” kata Kang Said, panggilan akrabnya.

Said menambahkan, NU bersama dengan para kiai di seluruh pelosok nusantara,juga memberikan bimbingan dan penyuluhan terkait dengan kesadaran hukum. Sebab negara Indonesia, bisa tegak dan bermartabat salah satunya dengan tegaknya hukum. Jika ada organisasi yang melanggar hukum dan undang-undang, maka harus ditindak secara tegas oleh aparat penegak hukum.

Said mencontohkan, gerakan pemberantasan kemaksiatan yang dilakukan oleh Fron Pembela Islam (FPI). Gerakan FPI beberapa kali tidak melakukan koordinasi dengan aparat kepolisian. Sehingga tindakannya di lapangan cenderung mendapat tentangan dari masyarakat. Akibatnya, terjadi aksi kekerasan dari kedua belah pihak. Hal itu akan memperburuk citra Islam sesuai dengan nama yang menempel pada FPI sendiri.

“aparat penegak hukum jangan diam, tetapi harus tegas untuk menegakkan hukum. Sehingga tidak ada organisasi apapun yang merasa boleh melanggar aturan dan hukum,” ungkapnya.

Dalam menegakkan hukum, NU selalu koordinasi dengan badan otonom NU seperti Banser dan Ansor dan bekerjasama dengan aparat kemanan lainnya di bawah naungan negara. (*)