KH. Moh. Zuhri Zaini: Merawat Kesalehan dan Kemanusian di Tengah Pandemi
Jum'at, 01 Januari 2021 - 05:50ALFIKR.CO, PAITON- Sejak pertama kemunculanya di Wuhan, salah satu provinsi yang ada di China pada awal Desember tahun 2019 silam. Covid-19 telah merambah dan menciptakan kepanikan dipelbagai negara di dunia.
Tentu bencana Covid-19 ini sudah banyak menelan korban jiwa, entah tua maupun muda, kaya maupun miskin, bahkan pejabat sekalipun.
Melansir dari laman resmi Kemenkes, pada 30 Desember 2020 total kasus Covid-19 di Indonesia terkonfirmasih sebanyak 743. 198 orang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 611.097 dinyatakan sembuh, dan 22.138 meninggal dunia.
Dari pandemi setahun ini, lantasa hikmah apa yang bisa dipetik dari adanya peristiwa tersebut? Tentu sebagai orang beriman kepada Allah SWT, maka ini merupakan suatu tanda yang menunjukkan betapa tidak berdaya manusia dihadapan kekuasaan Allah SWT.
Negara maju seperti Rusia, China, Amerika, tak terkecuali Indoneisa dibuat tidak berdaya menghadapi Covid-19.
Menurut KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid. Covid-19 mestinya dilihat sebagai bukti kekuasaan Allah SWT, agar kita berserah diri kepada-Nya. Namun bukan berarti diam. Sebab Allah SWT memerintahkan kita berusaha, terutama dalam menanggulangi musibah pandemi.
Kalau pun tidak bisa menghilangkan sama sekali, minimal kita tidak terlalu mendapatkan dampak yang berat “Jadi lebih menanankan keyakinan kita akan kuasa Allah SWT dan menyadari kelemahan kita sebagai manusia,” tutur beliau ketika di temui di kediamanya.
Disamping menanamkan keyakinan kepada Allah SWT, beliau juga menambahkan bahwa pandemi ini seharusnya menjadi momentum untuk berbagi dengan sesama, terutama orang yang membutuhkan. Sehingga tidak terlalu berdampak berat dengan adanya pandemi.
“Jangan hanya memikirkan diri sendiri. Tetapi, pikirkanlah juga masyarakat sekitar yang membutuhkan bantuan. Dalam keadaan seperti ini sangat utama dan pahalanya lebih besar, ketimbang keadaan normal,” ujarnya.
Kita semua, Beliau menambahkan, jangan menambah beban dengan hal-hal yang menyusahkan masyarakat. Meskipun dengan ucapan, atau perbuatan lainnya, yang terkadang dilakukan dengan menggunakan sarana media sosial. Dan itu sesuatu yang tidak etis dilakukan ketika suasana hari ini.