Sukarno Menjuluki Polwan sebagai Bunga Kartini
Kamis, 01 September 2022 - 05:08alfikr.id, Probolinggo- Berdirinya Polisi Wanita tak lepas dari usaha Enam Srikandi berdarah Minangkabau. Mereka turut berjuang di barisan terdepan pada masa Revolusi Fisik (1945-1949) saat Belanda kembali menyerang Indonesia. Hal itu menandakan andilnya Polwan selama masa itu tidak bisa dipandang sebelah mata.
Menurut Asti Musman & Tri Nugroho dalam buku Wong Wadon: Peran dan Kedudukan Perempuan Jawa dari Zaman Klasik hingga Modern (2017), para wanita juga antusias berjuang dalam bidang kemiliteran bersama kaum lelaki (hlm. 116).
Terbukti, peran perempuan bukan hanya sekadar sebagai penghidang makanan. Tapi mereka ikut maju ke garis depan untuk melawan. Banyak di antara pejuang perempuan yang ikut berperang seperti yang dilakukan prajurit pria. Kelompok inilah yang nantinya menjadi cikal-bakal korps wanita militer di Indonesia.
Kendati demikian, Presiden Sukarno seringkali memberikan perhatian khusus terhadap laskar-laskar militer perempuan, polwan di antaranya. Pada upacara pembukaan Kongres Wanita Indonesia di Senayan, Jakarta, tanggal 24 Juli 1964, Bung Karno menggelorakan spirit kaum perempuan lewat pidatonya.
Dalam pidato itu, dikutip dari buku Wanita Indonesia Selalu Ikut Bergerak dalam Barisan Revolusioner (1964), Presiden Sukarno memuji polisi-polisi wanita dari Sukabumi yang ia ibaratkan seperti bunga, bunga yang oleh Bung Karno disebut Bunga Kartini. Tokoh emansipasi wanita paling populer di Indonesia (hlm. 7).
Polwan-polwan dari Sukabumi yang dimaksud Bung Karno merujuk kepada enam gadis Minang yang lulus sebagai polisi perempuan pertama di Indonesia setelah menempuh pendidikan lanjut di di SPN Sukabumi.
Di tahun yang sama, seperti dilaporkan Madjalah Angkatan Bersendjata (Masalah 1-10, 1964: 24), Bung Sukarno tampak bahagia dan bangga melihat atraksi Brigade Polisi Wanita dalam upacara peringatan Hari Angkatan Bersenjata.
Presiden bahkan turun langsung untuk memberikan ucapan selamat kepada para polwan. Selain itu, Presiden Sukarno juga kerap mempercayakan keselamatan istri, anak-anak, dan keluarga terdekatnya kepada personil polwan yang dipilih secara khusus.