Membangun Indonesia Maju dengan Keberagaman Agama

Sabtu, 03 September 2022 - 00:06
Bagikan :
Membangun Indonesia Maju dengan Keberagaman Agama
Gus Yahya dan Prof. Haedar Nashir menjadi pembicara dalam studium generale 2022-2023, di Ubaya Surabaya, Rabu (31/8/2022). [Foto: iNewsSurabaya.id/Pool]

alfikr.id, Surabaya-Indonesia memiliki  agama, budaya dan suku yang beragam . Kondisi ini merupakan suatu keniscayaan yang harus dirawat dan dijaga. Keberagaman inilah menjadi kekayaan bangsa Indonesia dibanding bangsa lain di dunia. 

KH. Yahya Cholil Tsaquf, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), melihat hal ini dengan respon mengajak kalangan mahasiswa untuk merawat keberagaman. Gus Yahya menegaskan bahwa sikap toleransi antar sesama itu bertujuan untuk memenuhi mandat proklamasi.

“Semua bisa rukun jika memiliki rasa persaudaraan, kemanusiaan dan kebangsaan. Sehingga kumpulan orang yang berusaha merusak Indonesia harus dibubarkan. Jangan memperalat agama dan identitas-indetitas lainnya sebagai senjata politik,” tegar ketua PBNU, di acara stadium generale 2022-2023 “Menakar Indonesia ke Depan: Harmoni Kehidupan Beragama Untuk merawat Indonesia,” Surabaya, 31 Agustus 2022. 

Di samping itu, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir menjelaskan sudut pandangnya tentang harmoni kehidupan beragama. Menurutnya  masa depan negara ditentukan dengan seberapa jauh masyarakat memilki semangat berbangsa dan bernegara.

“Masyarakat bersama pemerintah harus memiliki rancang bangun masa depan yang merupakan akumulasi dari politik, ekonomi, agama dan sebagainya,” tambah Haedar. 

Ketua Panitia Stadium Generale 2022-2023 seri III, Amirul ulum, menjelaskan pemilihan tema ‘Harmoni Kehidupan Beragama’ itu menyesuaikan dengan momen kemerdekaan Republik Indonesia ke-77 tahun. Namun di sisi lain juga  menjadi pembahasan yang sangat hangat mengenai toleransi dan merawat Indonesia dari beragam agama.

“Pembahasan ini juga dapat menjadi insight baru bagi calom pemimpin bangsa agar mampu membawa Indonesia hidup harmoni di tengah keberagaman yang ada.”    

Hal ini sejalan dengan visi Universitas Surabaya (Ubaya) yang ingin mencetak pemimpin nasioanal berkarakter dan memiliki integritas melalui dunia Pendidikan.

Diskusi tersebut juga membahas tentang rencana kenaikan BBM yang dilakukan pemerintah. Menurut Ketum PBNU, hal ini tentunya harus dipikirkan secara matang yang nantinya akan berdampak kepada rakyat khsususnya di tengah situasi ekonomi dunia. 

Selaras dengan pendapat PBNU, Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menegaskan kepada pemerintah untuk mencari solusi agar wacana rencana kenaikan BBM tidak merugikan.

Penulis
Andre Dimas Fernando
Editor
Adi Purnomo S

Tags :