Jaga kesehatan mental di Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia

Minggu, 11 September 2022 - 15:49
Bagikan :
Jaga kesehatan mental di Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia
Foto : Nuonline.com

alfikr.id, Probolinggo- Asosiasi Internasional untuk Pencegahan Bunuh Diri (IASP) menyelenggarakan Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia yang didukung oleh Federasi Dunia untuk Kesehatan Mental sejak tahun 2003. Hari peringatan ini berangkat dari data bunuh diri yang makin banyak. Ada sekitar 800.000 orang dilaporkan meninggal setiap tahun karena bunuh diri.

Akhirnya  IASP menetapkan tanggal 10 September sebagai Hari Pencegahan Bunuh Diri Sedunia. Momentum ini penting diperingati sebagai usaha meningkatkan kesadaran masyarakat dunia. Seperti yang dilaporkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahwa, sekitar 703 ribu manusia telah melakukan bunuh diri di setiap tahunnya.

Drg. R. Vensya Sitohang, M.Epid. Direktur Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan (Kemenkes), mengatakan, bahwa masalah kesehatan mental sangat mempengaruhi terjadinya bunuh diri. Entah itu berasal dari faktor-faktor eksternal maupun internal.

“Bunuh diri merupakan masalah yang kompleks karena tidak diakibatkan oleh penyebab atau alasan yang tunggal. Faktor biologis, genetik, psikologis, sosial, budaya, dan lingkungan itu saling berinteraksi—berpengaruh satu sama lain—juga menjadi penyebab terjadinya bunuh diri,” katanya, dikutip dari Indozone.id.

Kesehatan mental sangatlah penting dalam setiap lini kehidupan, dari masa kanak-kanak, remaja sampai dewasa. Jadi, untuk menjaga kesehatan mental sangat perlu diadakan penanganan psikologis dan pemberian edukasi.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair) Surabaya, Budi Santoso, mengatakan kesehatan mental adalah dasar bagi kesejahteraan individu dan lingkungan sosial dan sangat penting bagi masyarakat sadar akan hal itu.

“Dengan kita menciptakan harapan melalui tindakan, kita melakukan support pada mereka yang ingin bunuh diri, bahwa mereka masih memiliki harapan hidup dan kita memberikan dukungan kepada mereka untuk bertahan,” tulis Budi di unggahan instagram-nya, (10/09/2020).

Dilansir dari nuonline, terbukti bahwa jutaan orang telah menderita gangguan mental akibat kesedihan yang mendalam sehingga memilih untuk bunuh diri. Selama tiga tahun terakhir, di hari Pencegahan Bunuh Diri Dunia WHO telah mengangkat tema Creating Hope Through Action (Menciptakan Harapan Melalui Tindakan).

Makna dari tema tersebut adalah mengingatkan kembal jika suatu kesedihan atau trauma, tidak seharusnya diakhiri dengan bunuh diri. Tujuannya untuk menghargai diri sendiri, meningkatkan kepercayaan dan gairah untuk hidup.

Penulis
Weliya Alfin Robeth Khoironi
Editor
Adi Purnomo S

Tags :