Gus Razin: Pesantren Punya Akar Tradisi Sepak Bola

Kamis, 25 Agustus 2016 - 22:03
Bagikan :
Gus Razin: Pesantren Punya Akar Tradisi Sepak Bola
Ketua Pusat LSN sekaligus Ketua RMI PBNU mengapresiasi LSN yang digagas oleh Menpora. (Foto: Hasanuddin/alfikr.co)

PONOROGO, ALFIKR.CO-Pesantren dan sepak bola tidak bisa dipisahkan. Pesantren memiliki akar tradisi dengan sepak bola. Pilihan Menteri Pemuda dan Olahraga menggelar Liga Santri Nusantara (LSN) dianggap oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama sudah tepat, dengan tujuan untuk memupuk akar tersebut.

Pengurus Pusat Rabita Ma'ahid Islami (RMI) PBNU, KH Abdul Ghafar Razin dalam sambutan kick off LSN regional I Jawa Timur di Ponorogo mengatakan, LSN sudah dua kali digelar dan sambutan dari pesantren luar biasa. Hal ini dibuktikan dengan adanya peningkatan cukup signifikan yang terlibat dalam LSN pada tahun 2016 ini.

"walaupun kompetisi sepak bola yang melibatkan pesantren baru digelar, nyatanya pesantren sudah lama memberikan sumbangsih terhadap sepak bola tanah air. Salah satu contohnya Achmad Busthomi, pemain Arema itu pernah dibesarkan di pesantren," katanya.

Hal ini menurut Ketua Pusat LSN ini, karena pesantren tidak bisa dilepaskan dengan sepak bola. Dengan segala keterbatasan yang ada, sepak bola menjadi olahraga yang favorit di mata para santri. 

"Misalnya bola tidak ada, para santri tidak kurang akal. Untuk menyalurkan permainan favoritnya itu, kopiah dijadikan bola," ungkpanya di sambut sorak sorai ribuan santri yang memadati stadion Bataro Katong, Ponorogo.

Karena itu, adanya LSN merupakan suka cita bagi pesantren untuk menunjukkan pada dunia luar pesantren bahwa pesantren tak sama dengan selama ini yang menjadi persepsi umum. Sebagai kalangan, menilai bahwa pesantren hanya bisa baca kitab kuning dan memahami hal-hal keagamaan. 

"Ke depan saya berharap ada pesantren olahraga untuk menmpung santri yang memiliki skill di dunia olahraga," tandasnya.*

Penulis
Elang Mulia
Editor
Ahmad Efendi

Tags :