Kemenkes Sebut Covid-19 Mulai Melandai, Indonesia Siap Menuju Endemi
Minggu, 02 Oktober 2022 - 17:17alfkr.id Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan saat ini Indonesia sedang bersiap untuk menuju endemi. Hal ini didasarkan pada parameter penilaian Covid-19 yang terus melandai. Meskipun demikian, kewaspadaan terhadap adanya kemungkinan mutasi virus tetap dilakukan.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Mohammad Syahril, mengatakan, sesuai pengumuman Dirjen World Health Organization (WHO) kini telah menghadapi masa yang menggembirakan karena pandemi Covid-19 mulai menurun, termasuk di Indonesia.
Melandainya kasus Covid-19 di Indonesia didasarkan pada penilaian parameter Covid-19 mulai dari angka kasus hingga penggunaan tempat tidur perawatan Covid-19. "Parameter pertama terlihat penurunan kasus konfirmasi mingguan sejak Agustus minggu ketiga," kata Syahril pada keterangan pers virtual di Jakarta, Jumat (30/09/2022).
Saat ini rata-rata angka kasus harian Covid-19 berkisar di angka 2.000 kasus. Hal ini diikuti dengan penurunan positivity rate mingguan menjadi 6,38 persen dalam minggu terakhir. Sama halnya dengan kasus kematian juga mengalami penurunan menjadi 123 per minggu, atau rata-rata di bawah 20 per hari.
Penurunan angka kasus juga diikuti dengan penurunan angka perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit. Hal itu ditandai dengan Bed Occupation Rate (BOR), terus mengalami penurunan dari angka 5 persen pada 10 September menjadi 4.83 persen saat ini.
Meski demikian, masih ada delapan provinsi di Indonesia yang mengalami peningkatan kasus selama satu minggu terakhir, di antaranya, Yogyakarta, Bangka Belitung, Maluku Utara, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Utama.
Syahril menyampaikan, Indonesia mengadopsi enam strategi WHO menuju endemi, mulai dari, sosialisasi kepada masyarakat, melakukan vaksinasi dosis 1, dosis 2 hingga vakasinasi booster, memastikan sistem pelayanan kesehatan dari hulu ke hilir dan upaya pengendalian secara menyeluruh dan berkesinambungan, mengoptimalkan 3K atau komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi, khususnya dalam konteks konsep pentahelix pengendalian Covid-19, dan peningkatan perawatan atau treatment terhadap pasien.
Secara khusus perlu dilakukan penguatan upaya surveilans di Indonesia ke dalam lima tahapan, mulai dari, transisi case-based nation wole survailance ke sentimel surveillance, melakukan integrasi survailen covid-19 dengan survailen SARI.
Selanjutnya, menguatkan community based surveillance yang akan terintegrasi dengan Sistem Kewaspadaan Diri dan Respons (SKDR) yang ada di puskesmas, hospital based surveillance, namun dipantau melalui surveilans SEVERE ACUTE RESPIRATORY INFECTION (SARI), untuk kasus-kasus berat, environmental Surveilans (ES) juga akan menjadi salah satu sistem surveilans yang akan dikembangkan.
''Kesiapan masyarakat untuk tetap waspada termasuk betul betul menyiapkan langkah kita menuju endemi, paling penting dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, termasuk disiplin memakai masker,'' ujar Syahril.