Satu Warga Probolinggo Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan

Minggu, 02 Oktober 2022 - 22:45
Bagikan :
Satu Warga Probolinggo Meninggal dalam Tragedi Kanjuruhan
Ambulans membawa jenazah korban kerusuhan di Stadion Kanjuruhan seusai proses identifikasi jenazah di Instalasi Kedokteran Forensik Medikolegal Rumah Sakit Saiful Anwar, Malang, Jawa Timur, Minggu (2/10/2022). [KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN]

alfikr. id, Probolinggo - Korban jiwa usai laga Arema vs Persebaya di Stadion Kanjuruhan Malang, Sabtu (01/10/2022), bertambah menjadi 174 meninggal.

"Data BPPD [Badan Penanggulangan Bencana Daerah] Jatim pada pukul 10.30 tadi memang demikian, 174 korban meninggal," kata Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, kepada CNNIndonesia.com.

Emil menyampaikan terdapat 11 orang luka berat dan 298 orang luka ringan. Pihaknya, juga sudah menyebutkan ada 8 rumah sakit rujukan bagi para korban: RSUD Kanjuruhan, RS Wava Husada, Klinik Teja Husada, RSUD Saiful Anwar, RSI Gondanglegi, RSU Wajak Husada, RSB Hasta husada, dan RSUD Mitra Delima.

Emil menambahkan, sebagian jenazah sudah teridentifikasi. Sebagian lainnya masih belum. RS Saiful Anwar sudah membantu identifikasi. Lebih dari 10 korban jiwa belum bisa teridentifikasi. Dilansir dari laman CNNIndonesia.com.

"Kalau ada keluarga yang mau lapor itu poskonya [crisis center] ada di depan Balai Kota Malang. Kontaknya 112, di BPPD Kota Malang," tambahnya.

Kerusuhan tersebut usai kekalahan 2-3 Arema FC versus Persebaya. Suporter Arema memasuki lapangan lantaran timnya kalah. Insiden ini langsung direspon aparat kepolisian dengan mengadang, memukul, menendang, dan menembakkan gas air mata.

Sialnya, gas air mata itu bukan hanya ditembakkan kepada suporter yang memasuki lapangan, melainkan juga ke arah tribun penonton yang sedang duduk. Buntutnya kemudian memicu kepanikan suporter. Massa penonton berhamburan berlari dan berdesakan menuju pintu keluar, hingga sesak nafas, penumpukan massa, dan terinjak-injak.

Akhirnya, relawan yang terjun ke RSUD Dr. Saiful Anwar, Nelly, mengatakan rumah sakit telah mencetak gambar jenazah agar mudah diidentifikasi oleh keluarga.

"Banyak korban tidak ada identitasnya. Begitu [gambar] dicetak, [jumlahnya] puluhan di atas 60 korban, Insya Allah ada 15 orang [teridentifikasi]," kata Nelly.

Salah seorang korban, Rizky Dwi Yulianto, berasal dari Desa Maron Wetan, Kecamatan Maron, Kabupaten Probolinggo. Dilansir dari laman Facebook LIPUTAN D6, jenazah almarhum sudah tiba di kediamannya pukul 05:00, Sabtu (01/10/2022).

Penulis
Masrur Luai Sadullah
Editor
Adi Purnomo S

Tags :