Korban Tragedi Kanjuruhan Mengalami Hipoksia, Begini Penjelasannya

Senin, 03 Oktober 2022 - 01:22
Bagikan :
Korban Tragedi Kanjuruhan Mengalami Hipoksia, Begini Penjelasannya
Kepulan gas air mata di tengah-tengah suporter Aremania di Stadion Kanjuruhan Malang. [Sumber foto: independensi.com]

alfikr.id, Probolinggo - Hipoksia merupakan kondisi seseorang ketika berkurangnya kadar oksigen yang masuk ke dalam sel-sel tubuh. Hal itu membuat sel di seluruh bagian tubuh tidak dapat bekerja secara normal.

Melansir dari alodokter.com, standar oksigen yang di terima dari proses pernapasan akan dibawa oleh dara dari paru-paru menuju ke jantung. Selanjutnya, jantung akan memompa darah yang kaya oksigen ke seluruh sel tubuh melalui pembuluh darah.

Mengutip di halodoc.com, meski aliran darah terbilang masih cukup, namun terjadi penurunan oksigen pada jaringan. Hal itu disebut dengan istilah cidera hipoksia anoksia.

Anoksia dapat berbahaya bagi otak. Kurang lebih empat hingga lima menit setelah oksigen habis, otak dapat mengalami kerusakan secara permanen.

Tanpa oksigen, sel pada otak bisa mati dan memengaruhi berbagai fungsi yang dikendalikan langsung oleh otak. 

Semakin lama otak tidak mendapatkan asupan oksigen, komplikasinya semakin membahayakan, bahkan hingga kematian.

Hal itu terjadi pada ratusan suporter Aremania meninggal akibat hipoksia. "Para korban tewas mengalami hipoksia, sesak nafas atau kekurang oksigen," ucap Direktur RSUD Kanjuruhan dr. Bobi Prabowo di purwasuka.suara.com.

Pasalnya, hipoksia disebabkan karena gas air mata yang ditembakkan oleh pihak polisi. Mereka kalang kabut berdesak-desakan untuk mencari jalan keluar hingga kehabisan oksigen.

“Kematian akibat sesak nafas hipoksia karena kondisi tubuh kekurangan oksigen. Juga mata pasien korban merah iritasi kemungkinan karena gas air mata," tukasnya.

Penulis
Badrul Nurul Hisyam
Editor
Abdul Razak

Tags :