alfikr.id, Probolinggo- Hari Guru Sedunia diperingati setiap tanggal 5 Oktober sejak tahun 1994. Tujuan diperingatinya adalah sebagai bentuk dukungan kepada para guru di seluruh dunia dan meyakinkan mereka bahwa keberlangsungan generasi pada masa depan ditentukan oleh guru. 

Menurut UNESCO, Hari Guru Sedunia merupakan sebuah kepedulian, pemahaman, dan apresiasi kepada para guru. Karena memiliki peran vital sebagai orang yang mengajarkan ilmu pengetahuan dan membangun generasi agar lebih baik. 

Dilansir dalam situs resmi UNESCO, tema peringatan hari guru tahun ini yaitu "The transformation of education begins with teachers" atau "Transformasi pendidikan dimulai dari guru." Maknanya, guru bukan hanya sosok yang berperan penting dalam pengembangan pendidikan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan kepada guru-guru agar semakin semangat dalam memberikan ilmunya di seluruh dunia.

Lantas, apa yang melatarbelakangi UNESCO menetapkan Hari Guru Sedunia pada 1994 silam. 

Sejarah Hari Guru Sedunia 

Pada tahun 1966, UNESCO merekomendasikan tanggal 5 Oktober sebagai Hari Guru Sedunia kepada seluruh negara. Lewat rekomendasi tersebut, para guru diberikan tanggungjawab dan menegaskan hak-hak mereka.

28 tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 5 Oktober 1994 UNISCO meresmikan Hari Guru Sedunia dalam rangka memusatkan perhatian atas kontribusi, prestasi, keprihatinan, serta prioritas guru dalam pendidikan.

Hari Guru Nasional

Perlu dipahami bahwa tanggal peringatan Hari Guru Sedunia tidak sama dengan Hari Guru Nasional (HGN) di Indonesia. 

Dikutip dari laman kemendidkbud, HGN ditetapkan Presiden Soeharto melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994, tepatnya pada tanggal 25 November 1994. Jadi, perbedaan dari Hari Guru Sedunia dirayakan di seluruh dunia dan bertujuan untuk memotivasi guru sedunia sebagai penyalur ilmu.

Sementara, Hari Guru Nasional diperingati untuk menghormati para guru, sekaligus memperingati Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik Indonesia (HUT PGRI). PGRI merupakan organisasi yang didirikan oleh guru pribumi sejak zaman penjajahan belanda pada 1912 dengan nama Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).