KH. Zuhri Zaini: Ilmu Tanpa Akhlak Mulia Sangat Berbahaya
Minggu, 23 Oktober 2022 - 18:23alfikr.id, Probolinggo- “Para santri yang ada di pondok ini agar tekun belajar mumpung masih di pondok, juga menimba ilmu sebanyak-banyaknya, baik ilmu teori maupun ilmu praktik,” dawuh KH. Moh. Zuhri Zaini, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Jadid Paiton Probolinggo, ketika sambutan acara Maulid Nabi Muhammmad SAW Sabtu (22/10/2022) malam.
Semua bidang itu dapat bermanfaat saat pulang ke masyarakat, kiai Zuhri menambahkan, ketika santri sudah memiliki pengetahuan dalam berbagai bidang keilmuan, "mereka akan mudah melakukan perjuangan atau berkhidmat di masyarakat." Sebab sudah memiliki persiapan untuk menjalankannya.
Meski pesantren tidak membatasi santri belajar pada ilmu keagamaan saja. Tetapi, para santri harus membelajari dan mendalami ilmu keagamaan. Sedangkan ilmu-ilmu lainnya, di sesuaikan dengan kebutuhan.
Menurut Kiai Zuhri, mendalami ilmu keagamaan sebagai pembentukan karakter yang baik, selain mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Karena, banyak orang pintar dan menguasai ilmu pengetahuan, namun ketika tidak memiliki karakter yang baik akan digunakan.
“Sebab ilmu tanpa disertai dengan karakter yang baik dan akhlak yang baik, maka ilmu itu akan disalahgunakan,” ungkap beliau.
Membina Akhlak mulia pun menjadi sangat penting dalam menguasai pelbagai bidang keilmuan, apabila tidak dimanfaatkan dengan baik akan berbahaya bagi masyarakat. Alih-alih memberikan manfaat, kemudaratan yang di dapatkan masyarakat. “Ilmu apabila ada di tangan orang-orang yang berakhlak buruk itu justru berbahaya.”
Misalnya, kasus korupsi, mereka memiliki keahlian di bidang mengelola keuangan, tetapi karena ilmu itu berada di tangan orang yang tidak bisa menguasai karakter atau akhlak. Sehinggga dapat menyalahgunakan keilmuan tersebut dan memberikan mudarat.
“Pada umumnya orang seperti itu ketika meninggal dunia, masyarakat tidak mengucapkan Innalillah tapi Alhamdulillah,” jelas beliau.
Begitupun sebaliknya, jika ilmu di imbangi dengan akhlak yang baik, akan memberikan manfaat bagi masyarakat, bangsa dan negara. “Bukan yang paling banyak memberikan mudarat karena yang paling banyak memberikan manfaat di tengah-tengah masyarakat pasti kita mendapatkan tempat di tempat yang dihargai sekalipun bukan tujuan,” kata beliau.
Oleh karena itu berharap berharap kepada para santri selain tekun belajar juga terus memperbaiki akhlak, agar kehidupan antara dunia dan akhirat bisa seimbang. Selain itu ketika pulang untuk terus berjuang di masyarakat. Karena, “Sebaik-baiknya manusia itu bermanfaat terhadap orang lain,” pungkas Kiai Moh Zuhri Zaini.