Membutuhkan Investor untuk Pembangunan IKN Membuat Pemerintah Obral Insentif
Selasa, 25 Oktober 2022 - 03:04alfikr.id, Jakarta- Pemerintah menawarkan insentif kepada investor demi menarik daya minat mereka untuk berinvestasi di proyek pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Sebab investasi pelaku usaha sebesar Rp377,46 triliun-Rp393,66 triliun 81 Persen dari pembangunan IKN. Dilansir dari Bisnis.com.
kebijakan
ini, menjadi sorotan para ekonom. Direktur Center of Economics and Law Studies
(CELIOS), Bhima Yudhistira mengatakan, IKN Nusantara bukan kawasan industri, meski
mengobral insentif pihak investor pun akan memempertimbangkan secara matang
untuk menanamkan modalnya.
“Bicara soal Internal
Rate of Return (IRR) tentu investor belajar soal imbal hasil beberapa proyek
infrastruktur komersial seperti bandara dan jalan tol yang rendah, apalagi IKN
pusat pemerintahan bukan bisnis," jelas Bhima yang di langsir oleh
Nasional.kontan.co.id (24/10/22).
Beberapa insentif yang
dimaksud yaitu, berupa tax holiday (penghapusan pajak), super tax
deduction (pengurangan pajak), dan insentif terkait Hak Guna Bangunan
(HGB).
Tauhid Ahmad, Direktur
Eksekutif Institute for Development of Ekonomics and finance (indef) menilai,
tawaran ini belum cukup menarik investor, karena mereka akan berpikir ulang
sebab balik modal akan membutuhkan waktu lama.
“investasi jangka
panjang, sementara investor masuk ingin pengembaliannya cepat. Kalau kita lihat
ada yang 10 atau 15 tahun, tapi IKN Nusantara itu kalau di desain kan sampai
2045. Tentu akan membuat mereka akan berpikir ulang.” Tegasnya Tauhid
yang di langsir oleh Tempo.co
“problemnya bukan
diinsentif, tapi kepastiannya,” lanjutnya.