Terancam Tambang, Aliansi Rakyat Tranggalek Datangi Tiga Kementerian
Selasa, 25 Oktober 2022 - 00:04alfikr.id, Jakarta-Tak ingin kehidupannya terancam tambang dan bala bencana, sejumlah Aliansi Rakyat Tranggalek (ART) mendatangi tiga kantor kementerian mulai tanggal 24 hingga 26 Oktober 2022.
Kedatangan masyarakat Kota Gaplek itu bukan tanpa dasar. Mereka ingin menyuarakan secara langsung penolakan tambang emas PT Sumber Mineral Nusantara (SMN), yang dinilai merampas dan merusak alam Tranggalek.
Wilayah eksplorasi PT SMN dan memperluas hingga mencapai 30.044 hektare. Luasan tersebut sangatlah di luar nalar akal sehat. Sebab, karena mencaplok seperempat luas keseluruhan wilayah Kabupaten Trenggalek.
Sementara itu, izin yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) kepada PT SMN untuk eksploitasi tambang emas, mencaplok 9 dari 14 kecamatan di Kabupaten Trenggalek.
Dengan adanya tambang itu, masyarakat menyadari akan membawa bencana yang lebih besar di kabupaten Tranggalek. Terbukti, sejak tanggal 9 Oktober 2022, wilayah yang masuk konsesi tambang mengalami banjir, tanah gerak, dan tanah longsor skala besar.
Mukti Satiti, selaku Koordinator ART mengatakan, bahwa saat ini masyarakat Trenggalek mengharap agar mendapat perlindungan dari Allah SWT dari berbagai bencana yang sedang melanda.
"Makanya kami ke Jakarta tujuannya untuk menghadang bencana yang lebih masif, yang disebabkan oleh perusahaan atau oleh manusia," tandas Mukti.
Dari data sementara Badan Penanggulangan Bencana BPBD Tranggalek mencatat, per 22 Oktober 2022, ada tanah longsor di 65 lokasi dari 23 desa di 8 kecamatan yang dilanda tanah longsor. Rincinya, ada 117 KK, dengan 175 pengungsi.