Nahdlatul Atfal Sujud Syukur Usai Juarai LSN Kalimantan III

Rabu, 07 September 2016 - 21:57
Bagikan :
Nahdlatul Atfal Sujud Syukur Usai Juarai LSN Kalimantan III
Para Pemain Nahdlatul Athfal langsung sujud syukur di lapangan setelah juara LSN region Kalimantan III.

PONTIANAK, ALFIKR.CO - Pertandingan derby dua pesantren asal Kabupaten Kubu Raya, Pontianak, mewarnai pertandingan final Liga Santri Nusantara (LSN) region Kalimantan III, Rabu (7/9/2016) di Stadion Keboen Sajoek. Pondok Pesantren Nahdlatul Athfal bertemu dengan Pondok Pesantren Darun Nasyiin. 

Sejak kick off babak pertama, kedua tim sama-sama menerapkan permainan yang hati-hati. Hal ini untuk mengetahui kekuatan masing-masing tim. Hingga pertandingan berlangsung 20 menit, tak ada satupun yang mengarah ke gawang lawan masing-masing. Serangan demi serangan kedua tim, kandas di pemain belakang masing-masing. 

Di menit 23, Darun Nasyiin mencoba tendagan keras ke arah gawang Nahdlatul Atfal. Namun masih berhasil diselamatkan dengan baik penjaga gawang Nahdlatul Atfal.

Lima meit menjelang babak pertama usai, Darun Nasyiin mulai melancarkan serangan. Hal ini membuat pemain belakang Nahdlatul Athfal kehilangan konsentrasi. Ahmad, center back Nahdlatul Athfal melakukan pelanggaran keras sehingga harus digancar katu kuning oleh wasit. Babak pertama usai skor imbang kacamata 0-0. 

Memasuki babak kedua, Darun Nasyiin menarik keluar strikernya, Abd Salam digantikan gelandang Taufiq. Pergantian ini menurunkan daya gedor Darun Nasyiin. Situasi ini terus dimanfaatkan pemain Nahdlatul Athfal dengan terus menggempur pertahanan Darun Nasyiin. Menit ke 37, Abdul Hadi, striker Nahdlatul Athfal mampu memecahkan kebuntuan dengan mencetak satu gol. 

Di menit ke 40, penjaga gawang Darun Nasyiin cidera sehingga harus ditarik ke luar lapangan setelah terjadi benturan. Darun Nasyiin memanfaatkannya dengan membangun serangan untuk menyamakan skor. Tendangan bebas di depan gawang Nahdlatul Athfal gagal diselamatkan kiper pengganti sehingga terjadi gol.

Skor imbang 1-1 tak membuat Nahdlatul Athfal lengah. Justru serangan yang dilakukan pemainnya semakin agresif. Duet striker Nahdlatul Athfal, Ahmad dan Abdul Hadi semakin padu. Assist Abdul Hadi mampu dikonversi menjadi gol oleh Ahmad sehingga membawa timnya unggul 2-1 di menit 55. 

Gelandang Nahdlatul Athfal, Suaki menambah keunggulan timnya di menit ke 58 serta gol kedua Ahmad di injury time, mengukuhkan Nahdlatul Athfal sebagai juara dengan skor 4-1. Ketika wasit meniup peluit panjang, seluruh pemain Nahdlatul Athfal langsung melakukan sujud syukur di tengah-tengah lapangan. Setelah itu baru berhamburan keluar lapangan merayakan kemenangannya bersama official tim. 

Nahdlatul Athfal berhak atas tropi juara I sekaligus uang pembinaan dari panitia sebesar Rp 3 juta. Sedangkan Darun Nasyiin mendapat uang pembinaan Rp 2 juta plus tropi dari panitia. 

Koordinator LSN region Kalimantan III Kalimantan Barat, Muhammad Holili menjelaskan, selama perjalanan LSN ada 25 pertandingan yang sudah digelar dan ada 72 goal yang diciptakan para pemain.

"semuanya lancar sejak awal. Tak ada pelanggaran keras yang terjadi di lapangan karena hanya ada 8 kartu kuning yang dikeluarkan wasit dan nihil kartu kuning," terang Muhammad Holili. 

Pria yang akrab disapa Ulil ini menambahkan, minimnya pelanggaran tersebut membuktikan bahwa santri dalam pertandingan menjunjung tinggi sportivitas dan fair play sesuai dengan harapan Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi, serta Ketua Umum PBNU, KH. Said Aqil Siroj. *

Penulis
Elang Mulia
Editor
Ahmad Efendi

Tags :