Peninggalan Belanda yang Tersembunyi di Tengah Hutan Gunung Wilis

Kamis, 13 April 2023 - 20:44
Bagikan :
Peninggalan Belanda yang Tersembunyi di Tengah Hutan Gunung Wilis
Potret kampung Belanda tersembunyi di tengah hutan Gunung Wilis, Kabupaten Trenggalek, Jatim. (Tangkap layar YouTube/Jejak Richard)

alfikr.id, Trenggalek- Meski suda merdeka selama lebih dari 70 tahun lamanya, di Negara Indonesia masih terdapat kampung Belanda yang tersembunyi di tengah-tengah hutan Gunung Wilis.

Kampung tersebut terletak di salah satu kawasan tersembunyi di daerah provinsi Jawa timur lebih tepatnya di Kabupaten Trenggalek, Kecamatan Bendungan.

Kecamatan Bendungan sendiri merupakan kecamatan  paling utara di Kabupaten Trenggalek. Selain itu, daerah tersebut merupakan titik tertinggi di Kabupaten Trenggalek.

Di kampung tersebut terdapat bangunan-bangunan kuno bergaya arsitektur khas Belanda. Selain itu, bangunan kuno tersebut menjadi salah satu area agrowisata atau Taman Teknologi Pertanian Dillem Wilis.

Pertanian Dillem Wilis sendiri dahulunya merupakan bangunan milik seseorang asal Belanda bernama Meneer van Dilem.

Di sekitar wilayah Dillem Wilis, terdapat perkebunan kopi, pabrik kopi, dan peternakan sapi perah. Pabrik kopinya masih digunakan sampai sekarang ketika panen.

Pabrik kopi tersebut konon berdiri sejak tahun 1929, terletak di wilayah lereng Gunung Wilis di Desa Dompyong, Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.

Salah satu bangunan khas Belanda di Dillem Wilis, tersembunyi di tengah hutan Kabupaten Trenggalek. (Tangkap layar YouTube/Jejak Richard)

Dilansir dari laman Dinas Pertanian Pangan Trenggalek, Dillem Wilis sendiri adalah bekas perkebunan dan pengolahan kopi di zaman Belanda.

Selain itu, daerah tersebut terdapat Kampung Dillem Wilis yang dihuni sekitar 23 kepala keluarga. Menurut informasi setempat, tanah di Kampung Dillem merupakan tanah milik pemerintah daerah.

Meskipun tanah tersebut merupakan miliki pemerintah daerah, para penduduk yang menghuni daerah tersebut dapat menempati  tanah tersebut tanpa dipungut biaya namun tak memiliki hak atas tanahnya.

Dilansir dari Jatimnetwork.com, kampung tersebut dahulunya ditempati oleh orang-orang Belanda, namun seiring berjalannya waktu orang-orang Belanda  kemudian diusir oleh orang Jawa. kini  daerah tersebut hanya di diami orang Jawa. 

"Orang Belanda dulu pernah tinggal di sini kemudian diusir oleh orang Jawa," ujar Wardi, salah satu warga setempat, dikutip dari unggahan YouTube Jejak Richard.

Penulis
Zulfikar
Editor
Imam Sarwani

Tags :